Ini Bahaya PKS

Kenapa Kita Harus Mengguremkan dan Membubarkan PKS?

Oleh: Desrinda Syahfarin Alumni Elektro FTUI 93

Orang-orang PKS (dan alumni 212) itu bisanya memainkan emosi. Konsisten bikin galau dengan menyebar berita bohong bahwa rakyat makin susah, tujuannya supaya pada mau ganti presiden dari Ir H Joko Widodo..

Bacaan Lainnya

Persis seperti yang dilakukan Trump di AS tahun lalu, pemilih ditakut-takuti dengan “ancaman asing” dan mengagungkan “white supremacy”.

Versi sini ya pidatonya Anies tentang “kebangkitan pribumi Muslim” (padahal Baswedan itu bukan pribumi sini, dan Trump yang kaukasian juga bukan pribumi asli Amerika).

Salah satu isu adalah “makin banyak pengangguran”. Tanpa data, tanpa fakta. Padahal kalau punya kuota internet harusnya bisa browsing biar pada tahu bahwa jumlah pengangguran malah berkurang 140 ribu orang dalam setahun ini, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,13% (di akhir rezim SBY jumlahnya 5,94%).

Penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017, dengan kondisi UMR yang bagus contohnya Rp. 3.648.035 untuk Jakarta (di tahun 2012 hanya Rp.1.529.150 sebelum Jokowi menjabat Gubernur DKI).

Pajak naik? Bego aja yang bilang begitu. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tahun 2013 adalah Rp.24,3 juta per tahun,  sementara sekarang nilainya Rp.54 juta (berarti nggak perlu bayar PPh 21 buat yang berpenghasilan kurang dari Rp.4,5 juta sebulan).

Dulu orang miskin kalau sakit ya mati aja sendiri, sekarang cuma dengan bayar iuran BPJS paling mahal Rp.80 ribu per bulan bisa mendapatkan layanan kesehatan dari lahiran bayi sampai operasi puluhan juta rupiah di kelas 1.

BBM mahal? Lha premium sekarang Rp.6550 (Jawa, Bali, dan Madura) atau Rp 6450 (selain Jawa, Bali, dan Madura). Lebih murah dari Rp.6500 yang ditetapkan rezim kongkalingkong Petral tanggal 22 Juni 2013.

Ekonomi lesu? Lihat aja itu mall penuh orang belanja. Yang nonton film Dilan di bioskop bisa sampai lebih dari 6 juta orang. JNE melayani pengiriman online/offline shopping rata-rata 17 juta paket per bulan (meningkat 20-30% selama Ramadhan lalu).

Jadi model Mardani Ali Sera yang cempreng bilang “pemerintahan sekarang nggak capable” itu harus dicounter. Wong jelas orang-orang PKS itu demennya bohong dan asal njeplak. Kayak Tiffatul Sembiring yang bekas Menkominfo tapi kayaknya nggak pernah pakai teknologi informasi sampai nggak tahu Gus Yahya itu kyai di pesantren mana.

 

.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *