Aku tidak peduli apa pilihan politikmu. Aku tidak peduli apa paham keagamaanmu. Namun aku tidak bisa terima manakala orangtua dari Rasululllah Muhammad SAW kau fitnah dengan sebutan kafir.
Orangtua Kanjeng Nabi SAW disebut sebagai ahlul fatroh. Yakni golongan yang “kepaten obor” kenabian. Nabi yang terakhir turun di Makkah dan sekitarnya ialah Kanjeng Nabi Ismail AS.
Setelah sekian abad, maka ajaran dan syariat sudah hilang. Mereka yang tidak menyembah patung disebut ahlul fatroh. Mereka tetap percaya Gusti Allah. Hanya tidak menjalankan syariat apapun, karena memang tidak tahu ilmunya. Salah satu diantaranya ialah orangtua Kanjeng Nabi.
Dari sini kita bisa tahu. Jika orangtua Kanjeng Nabi saja dikafirkan, maka jangan heran jika pada batas tertentu, mereka akan tega pula mengkafirkan orang lain hanya karena beda golongan atau aliran.
Habib Umar bin Hafidz-Yaman pernah dawuh : Jikalau Sayyidatina Aminah tidak selamat (masuk neraka), maka seluruh yang ada di dunia ini tidak akan selamat.
Bahkan di saat kampanye, dengan teganya memfitnah orangtua dari manusia terbaik, kekasih Gusti Allah. Dijadikan pembenaran secara membabi buta.
Waspadalah… Waspadalah…
Jangan lupa kumandangkan selalu sholawat asyghil dalam berbagai kesempatan, jangan pernah lengah. Jangan sampai keluarga kita diracuni faham takfiri yang mengerikan ini.
Oleh : Bu Nyai Shuniyya Ruhama, Kendal.