Humor Unik Gus Dur dan Kisah Kiai Perokok yang Ngeyel
Suatu hari, dalam perjalanan Gus Dur satu mobil dengan para kiai. Ada 5-6 orang kiai. Mobil ber-AC. Tidak ada yang merokok, kecuali satu kiai.
Kiai ini, sebut saja Kiai Ahmad. Dia akhirnya merokok.
Biar tidak mengganggu yang lain, Kiai Ahmad membuka jendela kaca. Di situlah, tangan kiri Kiai Ahmad nyelonong keluar, megang rokok. Kiai Ahmad menikmati rokoknya penuh gembira.
Tapi, seorang kiai tetap keberatan pada Kiai Ahmad yang merokok.
“Kiai, tahan dululah. Satu jam lagi sampai kita. Di sana kita merokok.”
Kiai Ahmad yang ditegur diam saja. Tetap menikmati rokoknya dengan indah. Seolah tidak tahu ada yang menegurnya.
“Kiai, mending matikan saja rokoknya. Dan tutup jendelanya. Bahaya juga kalau ada tiang listrik, tangan Sampean patah nanti,” seorang kiai yang keberatan menakut-nakuti Kiai Ahmad. Tapi Kiai Ahmad cuwek.
Laporlah ke Gus Dur kiai yang keberatan itu. Lalu Gus Dur yang duduk di depan bicara lirih:
“Bilang ke Kiai Ahmad, tangan dia kalau nabrak tiang listrik bisa roboh tiangnya. Kalau roboh, mati lampu 3 kecamatan.”
Mendengar byang disampaikan Gus Dur itu, Kiai Ahmad langsung kaget. Tanpa babibu, Kiai Ahmad mematikan rokok, memasukkan tangannya, dan menutup jendela. (red)
Atikel terkait silahkan baca di sini.