Humor: Saat Gus Dur Berhasil Meramal Mobil Herbert Feith

Humor: Saat Gus Dur Berhasil Meramal Mobil Herbert Feith

Humor: Saat Gus Dur Berhasil Meramal Mobil Herbert Feith

 

Herbert Feith sebenarnya sangat jarang menggunakan mobil tuanya ke kampus Monash University. Ia lebih memilih mengayuh sepeda dari Jl. Kyara ke kampus berjarak 15 km. Hanya ketika ada kawan-kawannya datang dari berbagai pelosok dunia ia menggunakan mobil untuk tujuan membantu transportasi. Nah, untuk konprensi di Monash University yang dihadiri Kiai Abdurrahman Wahid, seperti telah saya ceritakan kemarin (30 Juni 2020), mobil tua itu keluar bersama Herbert Feith.

Beberapa kawan dalam perjalanan ke bukit Dandenong ikut serta di dalam mobil Herbert Feith. Karena berempati, saya juga menawarkan kepad Kiai Abdurrahman Wahid agar turut serta dalam mobil Herbert Feith, Kan lebih enak, dalam hati saya, sesama senior duduk dalam satu mobil. Yang yunior biar bersama saya. Tetapi Kiai Abdurrahman Wahid menjawab:

‘Saya naik mobil Fachry saja, biar yang lain ikut Herb,  panggilan akrab Herbert Feith. ”

Ketika pulang, teman-teman yang naik mobil Herb bercerita:

“Gawat,” (kata mereka)

“Mengapa?” (Mereka menjawab):

“Dalam menyetir Pak Herb suka nengok ke belakang untuk menjawab pertanyaan mereka yang duduk di belakang. Padahal jalan bukit Dandenong sedang menanjak dan berliku.”

Maka saya bertanya kepada Kiai Abdurrahman Wahid:

“Itu sebabnya Cak Dur tidak mau naik mobil Pak Herb?” Kiai Wahid tertawa ngakak. Bukan hanya itu, sambungnya.

“Beberapa tahun lalu saya ikut mobil dia, masuk ke mobilnya harus lewat jendela. Soalnya pintu mobil tidak bisa dibuka.”

Demikian Humor: Saat Gus Dur Berhasil Meramal Mobil Herbert Feith

penulis: Fachry Ali, sahabat gus dur

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *