Humor: Makmum Badui dan Imam Qulhu Wae Lek
Kiai Anwar Zahid adalah seorang da’i/penceramah kondang asal Bojonegoro yang berhaluan Islam Ahlussunah wal Jama’ah dengan ciri khas kata “Qulhu wae lek kesuwen” yang mengundang tawa para jamaahnya.
Beliau sering mengisi pengajian di daerah jawa seperti Jawa Timur dan Jawa Tengan. Tidak hanya mengisi pengajian di Jawa, beliau juga sering mengisi pengajian rutin di mancanegara, seperti HongKong, Korea Selatan, Malaysia.
Hampir tiap bulan beliau selalu mengisi jadwal disana. Dan selain itu juga, terdapat pengajian rutinan di kediaman beliau tiap Ahad Kliwon yang diberi nama Jamaah Maqoman Mahmudah.
Berikut salah satu humor seorang yang menirukan gaya khas dari Kiai Anwar Zahid yang selalu terngiang di telinga para jamaah kata-katanya yang lucu tapi juga masuk akal dipikiran kita.
Imam yang “Brebet” dan Makmum Badui atawa “Qulhu ae lek kesuwen!”
Seorang Arab Badui berjalan tergesa-gesa memasuki masjid untuk mengikuti salat berjamaah. Azan masih tengah dikumandangkan namun wajah Sang Badui tampak gelisah. Rupanya pria ini memiliki urusan penting di luar masjid yang harus segera dibereskan.
Ketika imam masjid bersiap memimpin salat, Sang Badui dengan sigap mengambil tempat di dalam barisan jamaah. Setelah membaca surat Al-Fatihah, imam mulai melantunkan surat Nuh dari ayat pertama.
“Innaa arsalnaa nuhan… (sesungguhnya Kami mengutus Nuh…),” ucap imam kemudian terdiam cukup lama karena lupa.
Si Badui yang sudah tak sabar menanti rampungnya salat itu pun berkata, “Jika Nuh tak bersedia pergi, utuslah yang lain dan bebaskan kami.”
***
Kyai Anwar Zahid punya cerita tentang imam langgar di desa yang suka membaca surat yang ayatnya panjang. Tetapi baru di ayat pertama sudah “mbrebet” dan diulang beberapa kali. Karena terus diulang, sementara makmum sudah gelisah, muncullah suara anak kecil:
“Qulhu ae lek, Kesuwen!!!!”
Akhirnya si imam pun membaca surat al ikhlas!
___________
Demikian Humor: Makmum Badui dan Imam Qulhu Wae Lek semoga terhibur
Muhammad Nuh, Sidoarjo.