Humor: Kisah Gus KW dan Wali KW
Ceritanya, hari itu saya pergi sama istri, saya lupa waktu itu udah mandi atau belum. Niatnya keluar sebentar beli buah di tempat langganan, jadi outfit saya: kaos oblong putih, peci hitam dan sarungan.
Sampai di kios buah saya turun dari mobil. Kebetulan yang jaga orang baru belum pernah ketemu.
“Mbaknya yang biasa jaga kemana, mas?,” tanya saya.
Yang jaga menjawab, “Ooo yang punya sedang mudik ziarah, Gus. Monggo ngersakke nopo, Gus?”
Batinku, “Hah, Gus? Kok tiba-tiba saya jadi Gus?”
Setelah saya dan istri milih-milih buah, dihitunglah harganya. Saat dihitung, rupanya saya diberi diskon.
“Kok didiskon, mas? Matur nuwun, nggih..”
“Mboten nopo-nopo, sami-sami, Gus”.
Kami salaman, tangan saya mau dicium oleh si penjaga kios, tapi cepat saya tarik karena geli dan merasa nggak pantas dicucup-tangan,hehe
Hari itu saya jadi GUS KW. Saya dan istri senyum-senyum aja di perjalanan mendapat anugerah gelar Gus dan diskon harga buah.
*
Saya teringat kejadian itu karena tadi ust. Robby Karman ngeshare youtube ceramah seorang ustadz yang bercerita bahwa dia ditemui oleh seorang ustadz juga di Jogja.
Ustadz Jogja ini bercerita kepada si Ustadz Youtube itu bahwa saat di Mekah dia berdoa, “Ya Allah, mohon pertemukan aku dengan seorang Wali yang bersih hatinya, yang sangat Engkau cintai, yang sangat dikenal dan dicintai orang-orang beriman.” Kurang lebih begitu.
Pada hari ketiga, ada orang yang menemui ustadz Jogja tsb dan mengajaknya menemui HRS. Jadi kesimpulannya bahwa HRS adalah seorang wali!
Dalam khasanah perwalian, Wali Allah hanya bisa diangkat, dikhabarkan, dan disyiarkan oleh Allah melalui Wali yang lain. Jadi bukan sembarang orang yang bisa menunjuk seseorang itu Wali.
Apakah 4 orang yang ada dalam cerita tadi (ust. Youtube, ust. Jogja, orang yang mengajak, dan HRS) adalah Wali semua? Tentu saya tidak bisa menjawab, wong bukan Wali.
Kalau Gus kan kriteria lahiriahnya jelas, anak seorang Kyai. Secara gineologis bisa dilacak. Jadi jelas apakah seseorang itu Gus beneran atau Gus KW seperti saya tadi.
Nah, Kalau Wali kan jauh lebih rumit… yang dalam cerita tadi beneran Wali atau Wali KW 16?
Tapi lumayan, sekalipun Gus KW dapat keuntungan juga.. buktinya saya dapat diskonan. Apalagi kalau Wali KW ya?
Demikian Humor: Kisah Gus KW dan Wali KW. Semoga Bermanfaat.
Penulis: Dokter Alim, Yogya.