Humor: Ketika Penerjemah Bahasa Mampu Menaklukkan Gus Dur

Humor: Ketika Artis Cantik Itu Begitu Gemes Sama Gus Dur

Humor: Ketika Penerjemah Bahasa Mampu Menaklukkan Gus Dur

Dilahirkan dengan nama lengkap Abdurrahman Addakhil yang berarti Sang Penakluk, di Jombang 7 September 1940 silam. Namun pada akhirnya kata ‘Addakhil’ diubah menjadi ‘Wahid’. Tokoh yang sering dipanggil Gus Dur ini adalah seorang ulama dan juga tokoh Nadhlatul Ulama (NU). Tak heran putra pertama dari enam bersaudara ini adalah putra pasangan K.H Hasyim Asyari, pendiri NU dan Hj. Sholehah.
Di bidang pendidikan, pada November 1963 Gus Dur sempat belajar di Universitas Al Azhar, Mesir. Dan di 1966 beliau pindah ke Universitas Baghdad. Ia juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Leiden, Belanda, dan menimba ilmu di Jerman serta Perancis, dan akhirnya pada 1971, beliau kembali ke tanah air.

Mbah Wali Gus Dur pernah menceritakan sebuah humor, ketika kunjungan kenegaraan ke Norwegia. Beliau minta didampingi interpreter (penerjemah-red) karena tidak bisa berbahasa negeri Skandinavia itu.

Maka didatangkanlah seorang interpreter handal juga cekatan. Sampailah ketika suatu saat beliau berpidato panjang sekali tidak diterjemahkan oleh sang interpreter.

Setelah selesai, sang interpreter hanya menterjemahkan dalam dua kalimat. Lalu audiens tertawa semua.

Mbah Wali-pun terkejut. Beliau kagum sekaligus penasaran dengan kehebatan interpreter yang satu ini. Bagaimana bisa kalimat sepanjang itu diterjemahkan secara singkat dan audiens bisa memahaminya.

Selesai acara, sang interpreter dipanggil. Dia ditanya:

” Hebat sekali Anda. Saya bicara panjang sekali hanya Anda terjemahkan dua kalimat tapi audiens bisa paham yang saya katakan,” puji Mbah Wali.

“Maaf Tuan Presiden. Sebenarnya saya tidak bisa menterjemahkan secara tepat…,” jawab sang interpreter.

“Loh, tapi audiens bisa paham gitu kok. Emang bagaimana cara Anda bisa memahamkan mereka?,” Mbah Wali semakin penasaran.

Sang intepreter menjelaskan, “Karena saya bingung mencari kosa kata yang pas dan tidak ketemu, akhirnya saya hanya bilang ke audiens: Bapak Presiden sedang melucu. Hadirin dimohon tertawa…”

Hahaha… bisa saja deh Mbah Wali..

Kagem Mbah Wali Gus Dur.. Alfatihah

Demikian Artikel Tentang Humor: Ketika Penerjemah Bahasa Mampu Menaklukkan Gus Dur. Semoga Memberi Manfaat Bagi Kita Semua.

Penulis: Shuniyya Ruhama, Kendal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *