Humor: Ketika Kiai Menguji Santrinya

Humor: Ketika Kiai Menguji Santrinya

Humor: Ketika Kiai Menguji Santrinya

Peran kiai di pesantrem dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu sebagai lemabaga pendidikan, lembaga dakwah dan sebagai pelestarian tradisi laman dengan cara pengajaran kitab kuning. Sebagai lembaga pendidikan, tidak
dapat disangkal lagi karena pesantren telah banyak melahirkan ulama terkenal dan cendikiawan muslim terkemuka di Indonesia. Sebagai lembaga dakwah pesantren telah banyak aktif melakukan usaha amar ma’ruf nahi
mungkar.

Dalam proses pembentukan karakter kiai secara langsung memberikan nasehat motivasi kepada para santrinya setiap ba’da maghrib dengan mengkaji kitab dhurotun nashinin kepada santri senior. Setiap hari jum’at ba’da subuh kiai seluruh ustadz/ ustadzah dan seluruh santri berkumpul untuk membaca amalan yang diajarkan oleh kiai yaitu surah Yasin, AlWaqi’ah dan Al-Mulk, setelah itu pembacaan tahlil dan doa di pimpin langsung
oleh kiai, kemudian kiai memberikan nasehat kepada seluruh santri.

Ini ada sedikit humor antara santri dan kiyai, silahkan di baca.

Kyai : “Kenopo Cung, Asu kok diharamke?” (Cung, mengapa anjing haram?)

Santri:”Rak milo Ayat soho Hadits ipun nyebat mekaten to Yai. (Karena ayat al-Qur’an dan Haditsnya menyebutkan begitu Yai)

Kyai : “Ora ngono Cung. Sebabe Asu kuwi Marfu, coba yen Majrur, dadi halal dan menyehatkan seko bayi tekan Bapak2 kabeh dho seneng.!”

(Tidak begitu Cung, karena Anjing itu Marfu’, coba kalau Majrur, pasti halal dan menyehatkan. Dari bayi sampai bapak-bapak pada senang

Santri : “Nggih Yai, faham. faham kulo.” (Iya, Yai faham. Faham saya).

Demikian Artikel Tentang Humor: Ketika Kiai Menguji Santrinya. Semoga Memberi Kita Semua Manfaat, Baik di dunia Maupun di Akhirat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *