Humor: Hormat Graaaaak, Gaya Ketawa NU di Madura
KH Imron Hamzah lahir di Desa Ngelom, Kecamatan Taman Sidoarjo, 17 Agustus 1938. Kiai yang sekarang menjadi Rois Syuriah PBNU ini adalah anak kedelapan dari sebelas bersaudara. Lahir dari pasangan Kiai Chamzah Ismail dan Nyai Muchsinah. Semasa hidup, sebagian besar waktunya lebih dikonsentrasikan untuk kepentingan umat dengan dakwah.
Ketika umur 9 tahun (1946), Imron yang masih darah biru keturunan Mas Karebet atau Joko Tingkir itu, dikirim ke Pesantren Tebuireng Jombang, bersama kakak tuanya KHM Rifa’i. Dari pesantren asuhan KHM Hasyim Asyari ini, Imron pindah ke Pesantren Buntet Cirebon.
Setelah tiga tahun, pindah lagi ke Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang hingga 1954. Dari Jombang berguru kepada Mbah Maksum di PP Al Hidayah Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Dari situ pindah-pindah lagi ke Salatiga dan Krapyak Yogyakarta.
Orang Madura memiliki banyak kekhasan, yang terkadang bagi orang non Madura tak pernah terpikirkan. Penghormatan mereka pada kyai terkadang dipandang orang luar sebagai hal yang berlebihan. Tetapi justru di situlah seringkali muncul sesuatu yang mengagetkan.
Alkisah, ketika Kyai Imron Hamzah masih aktif di P3 dan NU merupakan salah satu unsurnya, bersama Pak Sulaiman Fadeli melakukan “turba” ke Madura. Ternyata di Madura dua tokoh ini disambut dengan upacara bendera. Hebat bukan?
(Kyai Imron Hamzah adalah santri Mbah Maksum Lasem dan pernah menjadi Rais Syuriah PWNU Jawa Timur).
Ketika itu Kyai Imron, Pak Sulaiman dan kyai-kyai setempat ditempatkan di tempat khusus.
Acara segera dimulai. Pada mulanya upacara berjalan biasa-biasa saja. Kejutan terjadi ketika pembina upacara memasuki tempat upacara. Sang pemimpin upacara memberi aba-aba: “Kepada pembina upacara, hormaaaaat grak!”
Mendadak berisiklah suasana lapangan karena pemimpin upacara dan peserta upacara maju satu persatu menyalami pembina upacara dan para kyai di belakangnya.
Suasana khidmat secara spontan berubah menjadi ger-geran, karena kejadian yang benar-benar tidak diperkirakan (unpredictable).
Nah…,,,,,…. begitulah cara ketawa ala NU di Madura..

Demikian Artikel Tentang Humor: Hormat Graaaaak, Gaya Ketawa NU di Madura. Semoga Memberi Manfaat Bagi Kita Semua.
(Penulis: Muhammadun Nuh, Sidoarjo).