Humor Gus Yahya: Beberapa Sarjana Agama (S.Ag) Untuk Pembangunan
Mas Mur adalah peneliti senior LIPI waktu itu, memintaku mencarikan personil untuk membantunya mengerjakan suatu proyek penelitian di bidang Sosiologi Pembangunan. Setelah beberapa hari, ia menelponku siang-siang,
“Mana?” pertanyaannya langsung ke sasaran.
“Sip, Mas! Sudah kukirim dua sag tadi pagi”.
“Lho? Ini bukan urusan semen untuk renovasi masjid komplek! Tenaga peneliti itu lho!”
“Lha iya! Tadi pagi sudah berangkat dua S.Ag: Ahmadismail Hattat, S. Ag dan Gong Cholili S.Ag!”
Belakangan, Pak Jokowi malah naruh satu S.Ag untuk olah raga.
KH. Yahya Cholil Staquf dididik dalam pendidikan yang formal dan spiritual atau pesantrenan dan pernah menjadi murud KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta, Indonesia.
KH. Yahya Cholil Staquf merupakan lulusan fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.
Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, KH. Yahya Cholil Staquf pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang Jawa Tengah.
Nama KH. Yahya Cholil Staquf mulai melejit ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (2)
Pada tahun 2014, KH. Yahya Cholil Staquf menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yang bernama Bayt Ar-Rahmah Li adDa’wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.
Pada 2015, KH. Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
KH. Yahya Cholil Staquf semakin dikenal ketika terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018, untuk menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH. Hasyim Muzadi.
Selain dikenal sebagai tokoh organisasi keagaaman, KH. Yahya Cholil Staquf adalah pegiat ikhwal “rahmah” untuk penyelsaian konflik kemanuisaan dunia.
29 Agustus 2018
Demikian Humor Gus Yahya: Beberapa Sarjana Agama (S.Ag) Untuk Pembangunan semoga selalu sehat dan penuh keberkahan membaca bangkitmedia. terimakasih
(Penulis: KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU)