Humor: Gus Dur Tidur Masih Merekam Pembicaraan
Haji Masnuh atau Cak Nuh (istri saya memanggil karena akrabnya) mondok di Tambak beras sejak tahun 1966 hingga tahun 1972. Di antara teman seangkatannya adalah KH. Mahalli, KH. Hanif Lumajang, Prof Rosyad dan lain lain. Saat ini Haji Masnuh adalah pengusaha sukses yang dirintisnya sejak tahun 1990.
Pada waktu mondok, Abah Masnuh sering pada malam hari menuntun Mbah Kiai Wahab yang sering setiap di atas jam 24.00 ke kamar mandi untuk wudhu, lalu sholat dan wirid sampai jelang subuh. Itulah salah satu kekaguman Haji Masnuh kepada Mbah Kiai Wahab.
Haji Masnuh Kenal dengan Gus Dur sejak di Tambak beras karena Gus Dur selain alumni juga sering ke Tambak beras baik untuk mengajar santri maupun mengaji kepada KH. Fattah Hasyim. Sejak tahun 1983 pasca Muktamar Situbondo, Gus Dur sudah mampir ke rumah Haji Masnuh dan disediakan kamar khusus yang hingga saat ini dirawat bersih. Ada banyak kisah tentang Gus Dur yang disampaikan ke saya, tapi ada yang boleh ditulis, ada yang cukup saya ketahui saja.
Diantaranya adalah suatu saat Gus Dur dan Haji Masnuh mengaji Bukhori ke Kiai Fattah. Seperti biasa, kitab diletakkan di meja atau bancik, dan Gus Dur senden tembok (bersandar di dinding). Ternyata seperti biasa juga, Gus Dur tertidur hingga selesai ngaji.
Tahu begitu Kiai Fattah malah melarang santri yang mau membangunkan dan berkata:
“Jarno ae isih ngetip (biarkan saja Gus Dur masih merekam).”
Nampaknya Kiai Fattah sudah tahu kelebihan Gus yang walau tidur tapi bisa merekam pembicaraan yang kelak terbukti saat banyak seminar, Gus Dur tertidur, tapi sewaktu ganti Gus Dur yang bicara, beliau bisa menanggapi para pembicara.
Ternyata Gus Dur baru terbangun saat terdengar adzan asar, maka Gus Dur menegur Haji Masnuh:
“kenapa tidak membangunkan?”
Jawab Haji Masnuh: “karena Kiai Fattah melarangnya.”
Lalu Gus Dur tertawa terbahak bahak
Demikian Humor: Gus Dur Tidur Masih Merekam Pembicaraan
5 juni 2020
penulis: Ainur Rofiq al amin