Humor: Gus Dur dan Ikan Halal Kiai Chudlori Tegalrejo
Suatu malam, Gus Dur mengajak teman-teman santrinya mengambil ikan di kolam kiai, yakni Kiai Chudlori, Tegalrejo.
Gus Dur membuat skenario begini. Teman-teman santrinya disuruh nyemplung ke kolam kiai, nangkapi ikan. Ikan-ikan lalu dimasukkan ke ember-ember.
Dini hari, saat action itu dilakukan, melintaslah Kiai Chudlori menuju masjid. Beliau kaget menyaksikan kolamnya dijarah. Dan ada Gus Dur seorang diri di tepian kolam. Santri-santri lainnya telah kabur.
Gus Dur lalu menceritakan kepada Kiai Chudlori bahwa ia baru saja menggagalkan usaha pencurian ikan. Dia memperlihatkan ikan-ikan di ember sebagai bukti fisiknya.
Kiai Chudlori akhirnya mengatakan kepada Gus Dur, supaya ikan-ikan itu dibawanya saja, dimakan sama anak-anak santri lainnya.
Setiba di kamar, Gus Dur diprotes santri-santri yang ketakutan. Dengan tenang Gus Dur berkata, “Justru kalian harus berterima kasih padaku. Dengan caraku tadi, ikan-ikan ini statusnya telah halal, diberikan langsung oleh kiai.” hehehe…
Demikian Humor: Gus Dur dan Ikan Halal Kiai Chudlori Tegalrejo semoga memberikan tawa. hehehe
___________
Bonus cerita humor Gus Dur lainnya
Ini kisah nyata yang diceritakan Saifullah Yusuf, akrab disapa Gus Ipul. Dalam suatu majlis santai, Gus Ipul mengisahkan para Banser pengawal kiai. Karena rasa cinta dan taatnya, Banser akan selalu setia menunggu dan mengawal kiai kapanpun dan dimanapun.
Saat itu, kata Gus Ipul, bersama dengan Gus Dur akan berkunjung ke suatu tempat. Begitu Gus Dur turun dari Helikopter langsung dikelilingi oleh Banser.
“Giliran Gus Dur naik ke mobil minibus, ternyata tidak ada tempat duduk untuk Gus Dur, karena di dalam mobil itu sudah dipenuhi oleh Banser yang ingin bersama dengan Gus Dur,” kisah Gus Ipul langsung disambut tawa.
Gus Ipul yang saat itu menjadi Ketua Umum PP GP Ansor memerintahkan agar Banser tadi turun semua dari minibus.
Segera Gus Dur naik minibus itu. Mobil minibus yang membawa Gus Dur juga dikawal oleh 10 motor yang dikemudikan para Banser, lengkap dengan senter merah. 10 KM dari Helipad ke lokasi yang jauh itu menjadikan motor-motor tadi banyak yang mogok satu-persatu.
Gus Ipul tanya kepada Komandan Banser: “Kenapa motornya banyak yang mogok?”
Komandan Banser menjawab: “Maaf Gus, lupa tidak diisi Bensin”.
Akhirnya mobil Gus Dur sampai di lokasi tanpa pengawalan… hehehe.
Begitulah para Banser, indah sekali pengabdian dan humornya dalam berbaris di NU.
(Penulis: Edi AH Eyubenu, Wakil Ketua LTN PWNU DIY)