Humor: Gus Dur dalam Kisah Orang Gila NU dan NU Gila
Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia lahir dengan nama Abdurrahman Adakhil yang berarti sang penakluk. Karena kata “Adakhil” tidak cukup dikenal, maka diganti dengan nama “Wahid” yang kemudian lebih dikenal dengan Gus Dur
Sepanjang hayatnya, Gus Dur tak pernah geser sedikitpun dalam perjuangannya untuk NU dan bangsa Indonesia. Makanya, Gus Dur selalu kedatangan tamu tak pernah henti. Ketika datang dalam suatu acara di berbagai daerah, Gus Dur akan selalu dikerumuni para pecintanya yang tak mengenal batas itu.
Demikian juga di rumahnya Ciganjur Jakarta Selatan. Rumahnya tak pernah sepi, selalu ada tamu dari berbagai penjuru Nusantara. Waktunya juga gak jelas, karena setiap saat selalu ada tamu yang ingin bertemu Gus Dur. Apalagi warga NU atau kiai NU, pasti datangnya bisa dalam jam-jam yang tak terduga.
Makanya, Gus Dur sampai membagi model warga dalam tiga jenis berdasarkan tamu-tamu yang selalu datang kepadanya, baik di Ciganjur maupun di berbagai tempat lain.
Pertama, warga NU yang datang dari pukul 07.00 – 21.00 dan menceritakan tentang NU. Ini biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU.
Kedua, warga NU yang meski tahu waktunya sudah larut malam, sekitar pukul 21.00-01.00, masih mengetuk pintu Gus Dur dan membicarakan NU. Ini namanya orang gila NU.
Ketiga, kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah Gus Dur jam dua dini hari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila.
“Itulah warga NU. Mereka punya jenis masing-masing. Ada yang gila NU, ada yang NU gila. Anda sendiri masuk kategori yang mana,” kata Gus Dur sambil tertawa yang juga disambut tawa semuanya. (red/Bangkitmedia.com)
Demikian artikel Humor: Gus Dur dalam Kisah Orang Gila NU dan NU Gila. Semoga memberikan manfaat dan keberkahan kepada kita semua