Kalau tidak salah tahun 1995, Prof Dr. Ing BJ Habibie yang waktu itu adalah Wakil Presiden RI datang berkunjung ke pulau Madura dalam rangka silaturrahim dan dialog nasional tentang rencana pengembangan Madura sebagai kawasan industri seperti layaknya Batam.
Habibie berkunjung ke sebuah pesantren, beliau berpidato dan di akhir pidatonya berdialog dengan para santri.
Waktu itu, beliau menjelaskan tentang panjang dan tinggi. Menurut beliau, tinggi itu vertikal dan panjang itu mesti horizontal. Habibie kemudian menunjuk seorang santri dan bertanya.
“Menurut anda, tiang bendera itu tinggi apa panjang?”
“Panjang pak,” begitu jawab santri dengan mantap haqqul yaqin.
“Tadi sudah saya jelaskan, kalau tinggi itu vertikal ke atas, sedangkan panjang itu horizontal ke samping.”
“Salah pak, tiang bendera itu panjang.”
“Lha… kan tiang bendera itu tinggi menjulang ke atas.”
“Kalau bapak tidak percaya, mari kita buktikan siapa yang benar di antara kita, kita ukur tiang bendera ini apakah tinggi atau panjang.”
“Baik, mari kita ukur.”
“Supaya gampang ngukurnya, tiang bendera ini harus dirobohkan dulu.”
“Ok, gak masalah.”
Setelah dirobohkan, lalu santri itu bertanya kepada pak Habibie.
“Gimana menurut bapak, tiang bendera ini tinggi atau panjang.”
“Hemmm….”
Tiba-tiba Pak Habibie tersenyum lebar, “saya dikerjain santri ini.” hahaha.
Santri Madura dilawan, hehehe.
Kagem Pak Habibie semoga husnal khatimah wa ahlil jannah lahul fatihah.
Penulis: Ahmad Saifuddin, asli Madura tinggal di Yogya.