Hina Islam Nusantara, Ust Felix Gagal Paham dan Sebaiknya Ngaji Lagi

felix siauw

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

YOGYA- Ketika hari Ahad, 15 Juli 2018, masyarakat sibuk menyiapkan nonton bareng final Piala Dunia 2018 dan juga orang tua menyiapkan anak-anaknya yang mau masuk tahun ajaran baru sekolah, ternyata seorang dalam akun facebok bernama Ustadz Felix Siauw membuat status yang menghina Islam Nusantara yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan.

“Sejatinya ide “Islam Nusantara” ini adalah bagian dari narasi deradikalisasi yang diusung rezim, yang sebenarnya adalah de-Islamisasi. Dan ini tentu bukan maksud yang baik. Jadi siapapun yang dianggap anti pada penguasa saat ini, disebut “Islam Radikal”, sementara yang pro penguasa dan pro penista agama, dilabeli “Islam Nusantara”, begitu,” tulis Felix dalam statusnya.

Bacaan Lainnya

Status Felix ini sampai mendapatkan komentar ratusan netizen, ada yang pro dan kontra. Status Felix ini dinilai netizen gagal paham dengan istilah Islam Nusantara dan banyak netizen yang meminta Felix segera ngaji lagi sebagaimana yang disarankan KH Ahmad Mustofa Bisri terhadap mereka yang bertanya tentang Islam Nusantara.

“Saya kira Felix ini gagal paham tentang istilah dari Islam Nusantara, tulisan yang dibangun tidak lebih hanya opini yang di setting untuk menyesatkan dan menggiring agar publik membenci dan menjauhi tokoh dan organisasi yang mengusung ide tersebut,” tulis Fay Rahman Syah.

“Saya kira tulisan Felix ini hanya berontakan dari hati yang kalut dan dendam kesumat yang tak pernah berkesudahan dari kelompok yang organisasinya sudah terkubur dan menjadi mayat dan tidak akan pernah hidup lagi yang bernama “HTI”!,” lanjut Fay Rahman Syah.

“Kata Gus Mus: “gagal paham Islam Nusantara karena kurang ngaji,”, jadi muallaf ngaji dulu bukan ngajarin orang,” tulis Moh Yasir Alimi.

Baca Juga: Terlalu! Felix Sebut Pendukung Islam Nusantara sebagai Penista Agama dan Penghina Ulama

Ada juga netizen yang mempertanyakan Felix kok sampai Islam Nusantara dikaitkan dengan urusan politik 2019.

“Kok sampe urusan 2019 berkuasa lagi, apa-apa kok dikaitkan politik tho Ustadz Felix yang baik hati. Semoga Ustadz Feix diberikan kedewasaan ber Islam, kematangan berdakwah, dan kebijaksanaan ber ukhuwah agar dimanapun Ustadz berdiri, disitu ada kedamaian dan cahaya persaudaraan Islam yang hakiki,” tulis Ubayt Kurniawan.

Baca Juga: Berkali-kali Hina Kiai NU, Kader PKS Sungguh Keterlaluan

Status Felix terkait Islam Nusantara selengkapnya adalah berikut ini:

Tentang Islam Nusantara

Sate Buntel, Sate Klathak, Nasi Liwet, Nasi Gudeg, Nasi Gandul, Pindang Tulang, Nasi Padang, semua Kuliner Nusantara, sebab ia khas Nusantara

Kita juga tak menafikkan, Islam pun punya ekspresi Nusantara, yang tak ditemukan di tempat lain seperti songkok, halal bi halal, lebaran anak yatim, atau ekspresi lainnya

Tapi ide “Islam Nusantara” bukan ekspresi Islam di Nusantara, ide ini ditujukan justru untuk menajamkan perbedaan. Seolah punya definisi sendiri yang berbeda dengan yang lain

Lebih parah lagi, Islam Nusantara ini dijadikan alat untuk menjelek-jelekkan yang mereka tuduh sebagai Islam Arab yang dianggap tak ramah, penuh peperangan, dan intoleransi

Sejatinya ide “Islam Nusantara” ini adalah bagian dari narasi deradikalisasi yang diusung rezim, yang sebenarnya adalah de-Islamisasi. Dan ini tentu bukan maksud yang baik

Jadi siapapun yang dianggap anti pada penguasa saat ini, disebut “Islam Radikal”, sementara yang pro penguasa dan pro penista agama, dilabeli “Islam Nusantara”, begitu

Kalau kita lebih jeli, perhatikan dulu yang mengusung “Islam Liberal”, setelah tak laku dengan ide itu, maka sekarang semuanya jadi pengasong ide Islam Nusantara

Jadi bisa kita katakan, tak ada bedanya ide Islam Liberal dengan Islam Nusantara, hanya berganti nama saja, pemainnya sama, sutradaranya sama, efeknya juga sama

Pro penista agama, penghina ulama, semua berlindung di balik ide “Islam Nusantara”, yakni yang ramah pada penjajah, tapi sangat kasar pada sesama penganut Muslim

Intinya, mereka ingin mengatur Islam sekehendak nafsu mereka, mereka ingin agar Islam itu mengikut pada syahwat mereka. Untuk melegitimasinya, itulah ide Islam Nusantara

Siapa pendukungnya? Ya yang itu-itu saja. Yang kemarin liberal, yang kemarin anti Aksi Bela Islam, yang pro-kaum-nabi-luth, yang pro penista agama, yang 2019 ingin berkuasa lagi

Andai itu hanya ekspresi Islam di Nusantara, saya sepakat. Tapi bila dijadikan ide “Islam Nusantara” ini justru untuk merasa lebih hebat dari Islam yang Rasul bawa, saya menolak tegas.

(ich/am)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *