Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
SLEMAN-Dalam rangka memperingati Harlah ke-68 Fatayat NU, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sleman menggelar berbagai acara, Ahad (01/04) di Moelih Ndeso Resto, Maguwoharjo. Rangkaian acara harlah tersebut dimulai dengan khotmil Qur’an, lalu dilanjutkan dengan potong tumpeng. Usai potong tumpeng dilanjutkan dengan seminar dan peningkatan kapasitas yang mengusung tema “Meneguhkan Komitmen Fatayat Melawan Radikalisme”. Acara kemudian berlanjut dengan outbond yang diikuti oleh seluruh anggota Fatayat NU Sleman baik dari jajaran cabang sampai ranting.
Acara peringatan Harlah Fatayat ini diikuti kurang lebih oleh 60 peserta perwakilan dari ranting sampai cabang. Panitia sengaja membatasi jumlah peserta agar forum bisa kondusif.
Ketua PC Fatayat NU Sleman Hayatun Listianatil Masruroh dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tujuan digelar berbagai acara tersebut adalah untuk menjalin komunikasi antar pengurus cabang dengan pengurus ranting.
“Sebelum acara puncak ini sudah digelar berbagai acara lainnya di antaranya adalah workshop advokasi berbasis gender, lomba audisi paduan suara dan lomba dai’ah,” jelas Masruroh
Pada kesempatan tersebut, Masruroh juga mengungkapkan kegembiraannya atas terbentuknya beberapa ranting Fatayat.
“Di Tempel ada 5 ranting baru dan 1 ranting di minggir. Harapan saya akan terbentuk ranting-ranting lainnya. Jangan mau kalah dengan PAC yang sudah mempunyai ranting. Intinya saling menyemangati,” tegas Masruroh.
Sementara itu Linda yang mewakili Pengurus Wilayah Fatayat DIY dalam sambutannya menyampaikan pesan Ketua PW Fatayat NU Khotimatul Husna.
“Salam sukses!! Untuk Fatayat Sleman. Terimakasih atas partisipasi, kerjasama dan semangatnya dalam mensukseskan Harlah ke-68 Fatayat NU,” ujar Linda.
Terkait puncak acara harlah ini, lanjut Linda, saya mewakili PW Fatayat NU DIY mendoakan semoga menjadi berkah dan lancar untuk Fatayat Sleman.
Di akhir sambutan, Linda mengharapkan bantuannya kepada seluruh jajaran pengurus PC Fatayat NU Sleman untuk mensukseskan puncak acara Harlah Fatayat yang akan digelar oleh Pengurus Wilayah.
Setelah dibuka secara resmi oleh Linda, acara kemudian dilanjutkan dengan potong tumpeng yang dipimpin oleh Ketua PC Fatayat Sleman Hayatun Listianatil Masruroh. Potongan tumpeng tersebut diberikan kepada Ketua PC GP Ansor Sleman Sahabat Anto’ sebagai wujud rasa terima kasih untuk sinergi antara Ansor dan Fatayat Sleman.
Terakhir, digelar seminar dengan menghadirkan narasumber Dr. Sutaryono, M.S.I. Dalam paparannya, Sutaryono mengajak pengurus Fatayat di DIY untuk berproses menuju ke arah yang lebih baik.
“Ketika dunia semakin panas, gesekan semakin tegas. Masih bisakah berubah? Mari berproses, setiap proses ada perubahan dan strategi untuk berubah itu adalah perubahan untuk lebih baik,” tegasnya.
Sutaryono juga menjelaskan bahwa karakter NU seperti tasamuh, tawasuth dan tawazun adalah senjata ampuh untuk menanggulangi radikalisme.
“Hormati setiap perbedaan, coba cari jalan tengah ketika ada masalah, karena keberagaman tidak pada teori,” tandasnya. (Rof’ah/rk)