Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYA- Munculnya isu-isu miring mengenai kedatangan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) ke Israel menginisiasi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menyelenggarakan acara Blak-blakan Bareng Gus Yahya “Tata Kelola Politik Jama’ah dan Geopolitik Palestina” pada Rabu (04/07) di gedung UNU Yogyakarta.
“Sejak awal berdirinya NU, memang tidak lepas dari tokoh atau ulama yang mempunyai nama Kholil,” tegas KH Mas’ud Masduqi Rais Syuriah PWNU DIY di awal acara.
Kiai Mas’ud melanjutkan bahwa pada masa KH Hasyim Asy’ari misalnya, Kiai Hasyim sangat lekat dengan gurunya yaitu KH Kholil Bangkalan Madura. Generasi selanjutnya, ada KH Kholil Rembang kakek dari Gus Yahya Cholil Tsaquf. Generasi selanjutnya yang sekarang ini yaitu Gus Yahya Cholil Tsaquf yang menjadi perbincangan dunia global karena sikapnya yang berani melawan arus.
“Beliau juga baru saja ke Israel, barangkali kita juga ingin tau yang diinginkan Israel itu apa, maka diskusi dengan tema blak-blakan ini sangat tepat untuk diikuti agar tau bagaimana sebenarnya yang terjadi,” lanjut Kiai Mas’ud.
Kiai Mas’ud menambahkan bahwa warga nahdliyyin harus yakin kiai NU ini punya niat yang baik. Maka percaya saja dengan apa yang dilakukan Kiai Yahya ini semoga menjadi jalan yang terbaik untuk perdamaian antar agama, bangsa dan negara. Sehingga konflik yang terjadi sekarang ini paling tidak bisa berkurang.
“Kedatangan Gus Yahya di UNU Jogja ini pasti sangat ditunggu-tunggu oleh warga nadliyyin khususnya. Terlebih Gus Yahya ini saat ini menjabat sebagai wantimpres, maka kita perlu mempersiapkan bagaimana bisa berperan dalam politik keumatan salah satunya diplomasi,” demikian diungkapkan Wakil Katib Syuriah PWNU DIY, Dr KH Waryono Abdul Ghofur.
Acara ini dimoderatori oleh Kiai Muhammad Mustafid, Pengasuh Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi. Hadir dalam acara ini dari Rais Syuriah PWNU DIY, Rektor UNUJogja, jajaran PWNU DIY, jajaran UNU Jogja, ketua PCNU dan MWCNU se-DIY serta banom-banom NU seperti IPNU-IPPNU, GP Ansor-Banser, Fatayat NU dan juga Muslimat NU yang menambah meriah suasana diskusi. (icin)