Senang rasanya berkesempatan menghadiri gala Silatnas Bu Nyai Nusantara 13-14 Juli 2019, yang diselenggarakan oleh RMI NU Jatim di Surabaya.
Beberapa bahasan yang menjadi tema diskusi diantaranya adalah:
1. Peranan Bu Nyai sebagai eksekutor domestik berjalannya pesantren yang sangat vital berpengaruh, dan sejauh mana para nyai dapat mengembangkan pemberdayaan mental bagi santri dan masyarakat disekitarnya
2. Fenomena Hijrah yang menjadi otokritik bagi para Nyai, yang menurut saya diantara pembiaran, kecolongan atau ketidakmampuan dalam metode untuk syiar kepada khalayak umum (luar pesantren)
3. Deradikalisme dalam keluarga yang menjadi pemicu suburnya radikalisme perempuan dan anak.
4. Pemberdayaan ekonomi pesantren dengan basic modal santri untuk lebih mandiri dalam kegiatan ekonomi yang efektif dan berkepanjangan dengan memisahkan aset pesantren dengan aset keluarga pesantren.
5. Kesemuanya diawali dengan gerakan AYO NGAJI sebagai start untuk mengembangkan pemikiran dan sikap terhadap zaman dengan tetap berpedoman Al Quran Hadist, serta kitab ulama NU.
Belum berakhir, diskusi hanyalah pematik aksi yang harus memiliki efek dimasa depan.
Trimakasih PW RMI NU JATIM
Penulis: Ibu Nyai Fetra, PW Fatayat NU DIY.