Dimana Syaikhona Kholil Bangkalan Mendapatkan Ilmu Laduni?
Menziarahi makam Mbah Abu Dzarrin Tugu, salah satu guru Syaikhona Kholil Bangkalan.
Tepat seminggu yang lalu pada saat menziarahi makam Mbah Abu Dzarrin di Dusun Tugu, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Ada yang menarik sekali pada makam Mbah Abu Dzarrin, yaitu tulisan Arab dari ukiran kayu yang berwarna emas dan mengitari makam tepat diatas tirai. Kira-kira tulisan Arab itu begini;
هذا قبر المرحوم الشيخ أبو ذر ولي الله، نال علم اللدني المرحوم شيخنا محمد خليل بن عبد اللطيف ولي الله دمعان بنكالن مدورا بسبب الإعتكاف في هذا المحل. يا اخينا الكرام واعتكفوا في هذا المحل بقراءة القرآن توسلا إلى المرحوم الشيخ أبو ذر وشيخنا محمد خليل لعلكم تحصلون المقصود، هكذا أقول لكم.
Kira-kira artinya seperti ini: “Ini makam Almarhum Syekh Abu Dzarrin waliyullah. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Latif, Demangan Bangkalan Madura mendapat ilmu laduni karena i’tikaf di tempat ini. Wahai saudaraku yang mulia, beri’tikaflah di tempat ini dengan membaca Alquran, dengan bertawasul kepada Almarhum Syekh Abu Dzarrin, dan Syaikhona Muhammad Kholil. Semoga apa yang kau inginkan berhasil”.
Selain berguru kepada Almarhum Syekh Abu Dzarrin, sebenarnya Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Latif Bangkalan, juga sempat mondok dibeberapa pesantren di Pasuruan, di Pesantren Cangaan Bangil, Pesantren Sidogiri Kraton, dan Pesantren Keboncandi Gondangwetan.
Akan tetapi cerita yang paling menarik bagi saya adalah ketika Syaikhona Kholil nyantri kepada Syekh Abu Dzarrin. Betapa tidak menarik sekali, lha wong Syaikhona Kholil diajar Syekh Abu Dzarrin lewat mimpi.
Dikisahkan bahwa suatu hari Syaikhona Kholil menziarahi makam Syekh Abu Dzarrin, singkat cerita, tak sengaja Syaikhona kholil bangkalan tertidur dan bermimpi bertemu Syekh Abu Dzarrin. Dalam mimpinya itu, Syaikhona Kholil berguru kepada Syekh Abu Dzarrin, dan dari situlah Syaikhona Kholil memperoleh ilmu laduninya.
Wallahu A’lam
Demikian Dimana Syaikhona Kholil Bangkalan Mendapatkan Ilmu Laduni?, semoga bermanfaat.
Penulis: Muhammad Lutfi.