Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYAKARTA-Hajatan lima tahun rakyat Indonesia berupa Pemilihan Presiden memang masih tahun depan, tetapi suasana perpolitikan negeri ini sudah menghangat. Masing-masing elite politik negeri ini melakukan berbagai manuver agar bisa mendapatkan kekuasaan pada Pilpres 2019 nanti. Mengenai hangatnya suasana jelang Pilpres ini, Kiai As’ad Said Ali ikut berkomentar di akun Facebooknya, Jum’at (27/7/2018).
Kiai As’ad menulis jika dalam sepuluh hari terakhir dirinya ditemui oleh banyak orang, termasuk tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
“Dalam 10 hari terakhir, sejumlah tokoh parpol, koalisi pemerintah maupun koalisi oposisi serta tokoh non parpol menemui saya. Tadi malam 26 juli, salah satu tokoh PKS datang ke Tebet. Intinya sama, minta pandangan seputar pilpres,” tulis Kiai As’ad Said Ali.
Mengaca sejarah, lanjut Kiai As’ad sedikit tokoh NU yang jadi pejabat top, Gus Dur jadi presiden hanya 18 bulan, Kyai Idham Khalid dan beberapa tokoh lain juga hanya sebentar jadi PM.
“Peranan tokoh NU ini terutama menjadi penyelamat negara saat genting atau menjadi perekat persatuan saat terancam,” tegas Kiai As’ad.
Saya kemudian merenung, kata Kiai As’ad, apa ya bener sekarang sedang genting? Ada tiga kemungkinan; pilpres dan pileg lancar, ada gangguan atau sedikit kisruh, terjadi kericuhan. “Saya berharap lancar dan aman. Kuncinya ada di tangan politisi dan aparat keamanan,bertindak adil dan jujur serta utamakan kepentingan bangsa. Penyelesaian politik diutamakan dan jangan ada intimidasi oleh siapapun,” tandas Kiai As’ad.
Menanggapi status Kiai As’ad tersebut, Rais Syuriah PBNU KH. Ahmad Ishomuddin menyebut jika idealnya seorang politisi adalah negarawan juga
“Idealnya seorang politisi juga seorang negarawan. Politisi jangan hanya bertujuan untuk sekedar merebut kedudukan, tetapi juga harus mengutamakan keutuhan bangsa dan negaranya. Semoga pilpres 2019 berjalan lancar dan aman, saya setuju pak KH. As’ad Said Ali,” tulis Kiai Ishom dalam kolom komentar.
“Leres Kiai. Kalau pun ada kerusuhan, rakyat harus di lindungi agar tidak diprovokasi politisi,” tulis Dr. H. Rumadi Ahmad Ketua Lakpesdam PBNU. (rk)