Dahsyatnya Keistimewaan Orang Istiqomah

Dahsyatnya Keistimewaan Orang Istiqomah

Dahsyatnya Keistimewaan Orang Istiqomah.

Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha berkisah:

“Suatu ketika, pernah aku ditamui seorang perempuan (yakni Sayyidah Khaula binti Tuwaithin). Setelah ia beranjak dan pamit –Dan di situ ada Rasulullah shallallahu alaihi wasallama–, Rasulullah SAW. bertanya:

‘Siapa wanita tadi, Hei Aisyah?’.

Jawabku: ‘Ya, Rasul. Masak Anda tidak mengenalnya? Wanita tadi, setiap malam tak pernah tidur. Ia adalah wanita paling giat beribadah di Madinah ini.”

‘Ah! Jangan begitu, jangan begitu’ respon Rasulullah.

Lalu Beliau shallallahu alaihi wasallama bersabda: ‘Beramallah sesuai kemampuanmu, karena Allah tidak akan bosan, sampai mereka sendiri yang bosan’”.

***

“Memang,” kata Syaikh Abu Nuaim waktu mengomentari hadis ini, “Amal yang paling Beliau Rasulullah shallallahu alaihi wasallama suka, adalah yang kontinyu, walau sedikit,” (Hilyatul Auliya 65/2 Syamilah).

Al-istiqamatu khairul min alfi karamah (Istiqamah/kontinyu, lebih baik daripada seribu keramat).

***

Dari dulu, saya itu seneng ngamati orang, insya Allah bukan mencari kesalahan, tapi melihat prosesnya, kata orang jawa: ilmu titen.

Ada salah satu senior, yang mempeng, rajin belajar. Pernah kulihat dalam kitab-kitabnya ada jadual mentelaah. Kitab ini, setelah dzuhur, ini ashar, ini magrib, ini isya’, dan kitab judul ini di muthalaah setelah subuh.

Kebetulan, sayapun juga mengenal kawan-kawannya. Saya akui mereka unggul dalam otak. Sebab sering terlihat ketika diskusi, baik dalam kelas ataupun luar kelas, senior saya yang mempeng itu, banyak diamnya. Terlebih, track record kawan-kawannya sebelum mondok adalah mantan juara kelas, minim the best ten. Tapi, seperti umumnya penyakit orang cerdas, mereka kalah istiqamah. Padahal, ada yang sudah mampu merangkai fan nahwu layaknya pengarang kitab matan/kitab induk.

Waktu berjalan sesuai taqdirNya. Senior saya yang mempeng, sekarang malah jadi rujukan kawan-kawannya.

Karenanya, guru-guru saya semenjak dulu senantiasa menekankan agar selalu kontinyu dalam segala hal. Baik belajar, wirid, dan lainnya. Bahkan istri saya sampai geleng-geleng, keistiqamahan saya waktu marung 😅😅😅 Entah berapa tahun kalau bepergian, selalu mencari warung ayam goreng, katanya, “Njenengan itulo, kok gak mblenger-mblenger!”

Dan kujawab, “Itu kalo sampeyan tanya mau marung kemana? Ya tak jawab ayam goreng. Kalau mau lainnya, hayuk!”

Dan guru-guru saya juga menekankan agar tidak memforsir badan dan otak. “Jek enek dino” katanya. Akhirnya, ketika saya belajar, kemudian buntu atau males, kitab di letakkan, ganti acara, baik ngopi dikamar atau nyatpam di warung. Gak nyatpam gimana?! Hawong beli kopi secangkir nongkrongnya berjam-jam, je. 😅 Lalu buka kitab lagi. Mumet, nongkrong lagi. Belajar-nongkrong-belajar-nongkrong begitu seterusnya.

Demikian tentang Dahsyatnya Keistimewaan Orang Istiqomah, semoga manfaat.

Penulis: Gus Robert Azmi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *