Oleh : Kiai Kuswaidi Syafi’ie, Pengasuh Pesantren Maulana Rumi Bantul
عدتك حالي لا سري بمستتر
عن الوشاة ولا دائي بمنحسم
Kondisi cintaku telah menghambur padamu. Rahasiaku tak lagi tersembunyi bagi si tukang adu domba. Dan tak ada kesembuhan bagi penyakitku ini.
Cinta adalah kekuatan sangat dahsyat yang sanggup merobek berbagai tirai dan menyingkap aneka ragam rahasia. Sehingga seorang pecinta tidak mungkin menemukan tempat persembunyian yang aman dari pandangan mata yang nyalang.
Tak masalah. Karena seseorang yang hatinya merupakan gumpalan dari darah cinta tidak akan pernah peduli apakah gemuruh cinta yang dikandungnya tersebar kepada banyak orang atau tidak. Bahkan berbagai macam aksiden eksternal, dari yang paling halus hingga yang paling kasar, tidak akan pernah mengurangi ketajaman fokus cintanya pada sang kekasih.
Itulah gelombang fanatisme yang menghambur dan bergejolak dari hati yang membara karena cinta. Itulah pula penyakit aneh yang teramat pedih sekaligus lezat yang tidak akan pernah tersentuh oleh kesembuhan kecuali setelah adanya perjumpaan dengan kekasih pujaan.
Dan kalau kekasih itu tak lain adalah Allah Ta’ala, betapa tidak mudah kita menekuk jarak yang membentang antara diri kita dengan hadiratNya. Bahkan andaikan tidak karena pertolonganNya, seluruh umur yang kita pakai untuk mengerjakan kebaikan tak akan pernah sanggup mengantarkan kita kepadaNya.
