Bu Nyai Sinta Nuriyah Pun Kecewa Terkait Pengesahan Revisi UU KPK

Bu Nyai Sinta Nuriyah

Sinta Nuriyah, istri mendiang Presiden Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tak bisa menyembunyikan kejengkelannya terkait pengesahan revisi undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Aduh, mules. Denger itu aku mules. Sudah ngomong bolak-balik, ke KPK segala macem, udah mules. Kalau sudah denger, sudah mules, pusing, mules,” kata Bu Nyai Sinta Nuriyah saat ditemui di sela pembukaan Forum Titik Temu “Kerja Sama Multikultural untuk Persatuan dan Keadilan” di Hotel Double Tree Hilton, Cikini, Jakarta, Rabu, 18 September 2019.

Ia merasa kecewa kepada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terlibat dalam seleksi calon pimpinan dan revisi undang-undang KPK. “Ya, begitu, lah (kecewa),” tutur beliau.

Keluarga Gus Dur termasuk salah satu pihak yang keras mengkritik sejumlah isu pelemahan KPK seperti revisi undang-undang dan seleksi calon pimpinannya. Sinta bahkan sempat mengikuti aksi protes seleksi capim KPK di depan gedung komisi antirasuah itu pada 28 Agustus 2019.

Putri Bu Nyai Sinta, Mbak Alissa Wahid, sempat bercerita tentang kesedihan orang tuanya itu terkait nasib KPK. “Mendengarkan Ibu saya yang gagah-berani cerita beberapa hari lalu nangis dari sejak sholat dhuha sampai siang, memikirkan @KPK_RI. Sedih,” katanya lewat akun Twitter pribadinya, 13 September 2019.

Selain itu, Mbak Alissa berujar para tokoh senior selain ibunya seperti Kiai Syafii Maarif, Bapak Franz Magnis Suseno dan lainnya sepakat undang-undang KPK yang baru melemahkan pemberantasan korupsi. “Para tokoh seperti Kiai Buya Maarif, Romo Magniz, Ibu Sinta Nuriyah A. Wahid, ribuan profesor/dosen se-Indonesia, gerakan masy sipil terus bekerja melawan tujuan #KPKLemahNegaraDijarah sampai saat ini beliau2 #TolakRevisiUUKPK. Kami bersama mereka,”.

Sidang paripurna DPR kemarin telah mengesahkan revisi UU ini kendati menuai kontroversi di publik. Pengesahan revisi UU KPK ini ternyata tak menunggu pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan pemimpin lembaga antirasuah itu.

Reporter: Ahmad Faiz Ibnu Sani

Editor:  Amirullah

Sumber: TEMPO.CO

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *