Bersatunya Jokowi dan Prabowo, ini Respon Gus Muwafiq
Prabowo menjadi menteri pertahanan (Menhan) yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo dalam kabinet saat ini. banyak respon dari kalangan kaum politik dan para pendukung prabowo. mulai dari sekjen FPI sampai tokoh PKS.
‘Kedekatan’ Prabowo dan Jokowi ini bukan hal yang mengejutkan bagi Lini Zurlia (32 tahun), aktivis Koalisi Masyarakat Sipil, yang tempo hari sempat jadi wajah Golongan Putih (Golput). “Tentu saja tidak (terkejut), makanya saya Golput,” kata Lini.
Semua ini sudah terbaca sejak awal, kata Lini. “Siapa pun yang menang akan saling merapat, sebab di antara 01 dan 02 sejatinya sedang mengamankan ‘kepemilikan aset’ yang dikuasai. Begitulah cara kerja oligarki. Kami, termasuk saya yang golput sama sekali enggak terkejut,” kata Lini.
Salah satu hal yang ia protes dari pilpres kemarin, sampai akhirnya memutuskan golput adalah sistem partai dan pemilu Indonesia yang dianggap sangat elitis. Sehingga pilihan capres jadi terbatas. Galesh (38 tahun), aktivis lain yang vokal memperbincangkan hak golput pada pilpres kemarin juga mengaku tak terkejut dengan manuver Prabowo dan Gerindra.
“[Situasi ini] cuma menunjukkan ke publik bahwa konsolidasi elite ini sudah sampai tahap tidak malu lagi mengangkangi demokrasi,” kata Galesh. Galesh adalah salah sosok yang sempat membuat “Mimbar Ekspresi: Saya Golput” di Taman Aspirasi, Jakarta, Februari 2019. Orang-orang yang berjumlah kira-kira 20 ini, mengaku tidak mewakili instansi apa pun, termasuk organisasi non-pemerintah.
Mereka bicara kenapa memilih posisi politis itu. Sama seperti Lini, salah satu yang Galesh soroti adalah sulitnya membangun partai politik sendiri sehingga saat ini partai-partai hanya diisi elite yang punya modal. “Kami semua tahu, partai-partai yang ada sekarang jauh dari kepentingan rakyat banyak,” kata Galesh.
Saat ini untuk mendirikan partai, harus ada perwakilan (pengurus) di 100 persen provinsi, 75 persen kabupaten/kota, dan 50 persen kecamatan. Agar partisipasi masyarakat lebih terakomodir, kata dia, pemerintah dan legislatif harus membuka ruang bagi partai-partai lokal, yang dalam sistem hukum sekarang tidak dimungkinkan kecuali di Aceh.
Partai lokal, kata Galesh, akan jauh lebih sanggup ‘menangkap’ aspirasi masyarakat. Menurut dia, dalam sistem hukum sekarang, yaitu lewat Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Kepala Daerah, calon independen harus mengumpulkan surat dukungan di tingkat kelurahan dan kecamatan sesuai jumlah syarat minimum. “Biaya materai di surat dukungan saja bermiliar-miliar. Siapa yang sanggup kecuali yang biayai oligarki dan partai-partai,” kata Galesh. Seharusnya, kata dia, syarat-syarat pencalonan dipermudah.
_____________________
dalam video singkat ini merupakan Bersatunya Jokowi dan Prabowo, ini Respon Gus Muwafiq. dimana dalam majlis pengajian memperingati hari santri di yogyakarta.
selamat menikmati.. jangan lupa share ya? dan subscribe..
nuwun… hehhe