Benang Merah Quran Abad Ke-19 Masehi

quran abad ke-19

Benang Merah Quran Abad Ke-19 Masehi.

Unggahan tentang mushaf cetakan abad ke-19 M dirasa cukup sampai di sini. Selanjutnya kita akan melihat Mushaf-mushaf awal abad ke-20 M sampai dengan pertengahan abad, yaitu sebelum Indonesia merdeka. Namun, sebelum itu, saya akan mencoba menarik benang merah dari fakta keberadaan Mushaf abad ke-19 Masehi tersebut.

  1. Quran cetakan yang digunakan oleh masyarakat muslim Indonesia tidak berasal dari satu negara. Melainkan dari berbagai negeri yaitu Turki, Mesir, India, Singapura dan Indonesia (Palembang). Indonesia tidak hanya ‘ngimpor’ Quran, tapi juga ‘ngekspor’ Quran. Quran Palembang itu. Abad ini, belum ditemukan Quran dari Saudi Arabia dan Pakistan. Saat itu memang belum berdiri. Juga dari pulau Jawa, yang sudah terkenal sejak jaman dulu sebagai pulau terpadat belum ditemukan quran cetak abad ke-19 M.
  2. Quran tersebut menyebar hampir merata ke pelosok Nusantara. Mereka membaca mushaf berbeda dengan tanda baca, tanda wakof yang berbeda pula.
  3. Quran tersebut memiliki rasm dan tanda baca berbeda-bedea. Ada Rasm usmani dan Imlai. Begitu juga tanda bacanya. Quran tersebut mewakili ‘gaya’ Negara masing-masing.
  4. Dan selama 100 tahun, masyarakat kita mengaji menggunakan itu. Mengajarkan juga kepada keturunannya.

Demikian tentang Benang Merah Quran Abad Ke-19 Masehi, semoga manfaat.

(Penulis: Hakim Najib Syukrie, Lajnah Pentashih Al-Qur’an Kemenag RI)

*Naskah artikel Benang Merah Quran Abad Ke-19 Masehi ini sangat bermanfaat untuk kita dalam memahami Quran, baca juga artikel-artikel lain terkait ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *