Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) DIY menyayangkan sikap oknum yang secara terang-terangan merendahkan martabat manusia. Hal seperti ini bisa menyulut emosi dan termasuk dalam ujaran kebencian.
“Kami mengutuk mereka-mereka yang merendahkan martabat kemanusiaan. Apalagi di dalamnya turut menyebut Banser sebagai jongos. Kami tegaskan, bahwa Banser bukan jongos. Menjadi Banser bukan profesi, tapi tugas mulia dari ulama,” tegas Mochammad Syaifudin Al Gozali, Ketua PW GP Ansor DIY, Jum’at (6/4).
Udin melanjutkan, sebagai seorang tokoh, semestinya bisa menjaga ucapannya agar tidak menyinggung masyarakat. Tokoh menjadi panutan, maka diharapkan bisa memberi teladan yang baik. Bukan malah menyulut suasana menjadi panas.
“Suasana bangsa kita sedang butuh keteduhan. Semestinya ini yang terus dijaga. Bukan malah membuat nyala api perpecahan. Bangsa kita juga sedang berjuang melawan hoax dan ujaran kebencian. Mengapa malah membuat ucapan yang bisa menyulut kebencian?” lanjutnya.
Baca juga : Banser Satu Tubuh, Satu Tersakiti Semua Terluka!
Bagi Udin, mengapa bukan para koruptor, para maling negara, para penjahat dan penjilat, yang disinggung. Tetapi malah Banser, sopir, dan profesi lainnya yang jelas-jelas diperjuangkan dengan keringat.
“Kita berjuang melawan kesewenang-wenangan terhadap bangsa ini. Sementara para koruptor, para konglomerat yang mengeksploitasi kekayaan negara, mereka itu merusak bangsa. Kok malah Banser direndahkan ?” pungkasnya. Berita Islam Terkini (An)