Apa itu Disertasi dan Apa Fungsinya?

Disertasi berasal dari kata Latin yang artinya diskusi atau pembahasan. Tesis atau disertasi adalah karya ilmiah sebagai syarat akhir mendapatkan gelar doktor. Kebanyakan disertasi justru ketidaksetujuan dan bahkan bertentangan dengan opini pada umumnya, karena opini umum tidak selalu berdasarkan bukti atau landasan. Nah, disertasi menjadi penting karena harus berdasarkan bukti atau landasan.

Umumnya, disertasi memuat pendahuluan, review literatur, metodologi, temuan dan argumen, kesimpulan dan daftar rujukan.

Ketika Anda meneliti & menulis disertasi, karena levelnya sudah tertinggi, Anda adalah satu-satunya yang menguasai pertanyaan dan topik Anda itu. Semakin spesifik dan dalam semakin bermutu. Anda yang bertanggung jawab ilmiah atas isinya. Bukan promotor, bukan penguji. Dan semua yang lain para penanggap saja.

Seorang mahasiswa dan para profesornya memiliki kebebasan akademik dan terikat pada etika dan integritas akademik. Sebuah disertasi dialamatkan untuk para penguji, dan audiense utamanya adalah asosiasi keilmuan bidang bersangkutan, pada titik ini, bukan untuk konsumsi publik. Ketika disertasi nantinya dipublikasi atau menjadi buku, tanggung jawab ilmiahnya meluas, tapi tetap dalam konteks ilmiah. Buku itu bisa direview, dikritik, dikembangkan, tergantung pada para intelektual dan masyarakat pembacanya.

Tetapi, disertasi, sekontroversial apapun isinya menurut publik, karena sudah melalui proses ilmiah diatas, dan ketika menjadi buku, tidak bisa dilarang. Pelarangan buku dilakukan rejim-rejim politik dan agama yang takut dan sempit, tidak memahami fungsi dan peran karya ilmiah dan perguruan tinggi secara umum: pengembangan ilmu pengetahuan.

Maslahat dan manfaat sebuah karya ilmiah terletak pada pengembangan ilmu itu, bukan pada sejauh mana opini publik menerima atau menolaknya. Anggapan “menara gading” juga salah alamat dan bukan patokan. Patokan sebuah disertasi bukan pada apakah bisa berlaku atau tidak di sebuah negara atau masyarakat, tapi apakah argumennya berdasarkan bukti yang kuat (sound) dan mengikuti standar-standar ilmiah yang disepakati dalam komunitas ilmiah.

Penulis: Prof Muhammad Ali, warga Indonesia tinggal di California.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *