Ada Beasiswa Pemerintah untuk Orang Anti NKRI, Kok Bisa?

Tolong lembaga-lembaga pemerintah yang ngasih beasiswa agar lebih ketat screening nasionalisme-nya. Saya nggak mau nunjuk lembaga mana dan beasiswa apa, karena ini sifatnya umum saja untuk semua.

Sejak dulu dan sampai sekarang, makin sering lihat, denger cerita dan baca berita, anak-anak yang ideologinya anti- Pancasila dan anti-NKRI (gak usah nyebut ideologi kelompok apa, semua juga sudah tahu), mereka lolos seleksi beasiswa yang disediakan pemerintah. Bener-bener ironis.

Ada 3 kemungkinan kenapa bisa seperti ini:

Pertama, orang yang daftar beasiswa memang pinter menyembunyikan ideologinya. Jadi nggak ketahuan. Atau kalaupun ketahuan tapi masih lolos juga, yang kebangeten penyeleksinya.

Kedua, penyeleksinya kecolongan sehingga pendaftar yang anti-NKRI bisa lolos begitu saja.

Ketiga, mungkin ada penyeleksi yang memang abai saja dengan hal itu (meskipun rule-nya selalu ada aspek nasionalisme dalam pertimbangan kelolosan beasiswa), atau bahkan lebih dari itu ada penyeleksi yang diam-diam mensupport pendaftar anti-NKRI (silent supporter). Saya kira nggak mungkin nggak diam-diam, karena pasti ketahuan yang lain.

Dari 3 hal di atas no 1 nggak bisa dihindari. Semua bisa daftar beasiswa asal memenuhi syarat-syarat administratif. Ideologi bisa disembunyikan. Soal ketahuan atau tidak, lolos atau tidak, itu hal lain lagi.

Jadi fokusnya ada di no 2 dan 3. Proses seleksi itu kan berjenjang-berlapis. Dari mulai berkas, administrasi, wawancara dll. Penyeleksi juga sebuah tim. Artinya selalu ada check and balance. Sangat kecil kemungkinan bisa “disetting” dari seleksi berjenjang bisa “sengaja” diloloskan atau dari seleksi sebuah tim yang isinnya “orang-orang settingan” juga. In my opinion, it is almost impossible.

Tapi faktanya, masih ada pendaftar-pendaftar anti-NKRI yang lolos seleksi, “kecolongan”.

Kalau mau serius, pemerintah memang harus memperbaiki proses dan instrumen seleksinya. Juga mereview para penyeleksinya.

Sekarang kan sudah ada BPIP (Badan Penanaman Ideologi Pancasila). Mereka harus dilibatkan (setahu saya sudah) tapi mungkin mestinya lebih intens. Kalau perlu untuk screening ketat model litsus (penelitian khusus), bisa juga melibatkan kepolisian dan intel.

Semoga fakta, cerita dan berita pendaftar-pendaftar beasiswa pemerintah tapi anti-NKRI dan ironisnya lolos bisa dikurangi seminimal mungkin. Syukur-syukur nggak terjadi lagi.

Beasiswa itu investasi untuk masa depan Indonesia. Jangan sampai salah/tidak tepat sasaran. Bahaya…

Danke

Penulis: Dr Suratno, dosen Universitas Paramadina Jakarta dan Pengurus Lakpesdam PBNU.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *