5 Pahala Mendermakan Harta Menurut Imam As-Suyuthi

5 Macam Pahala Mendermakan Harta Menurut Imam As-Suyuthi

5 Pahala Mendermakan Harta Menurut Imam As-Suyuthi

Mendermakan harta adalah salah satu ibadah yang sangat utama. Pahala mendermakan harta sangat besar, bahkan Nabi Muhammad selalu mendorong dan memerintahkan umatnya untuk selalu berderma dan bersedekah, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Imam As-Suyuthi termasuk ulama besar yang mengharumkan nama Islam. Karya-karya dalam berbagai bidang kajian Islam menjadi rujukan para sarjana Muslim dunia untuk memperdalam Islam. Dalam tata bahasa, fiqh, ushul fiqh, ilmu Quran, dan lainnya, hampir dikaji secara menyeluruh oleh Imam As-Suyuthi.

Dalam salah satu faedah yang dituturkan Imam As-Suyuthi, ada 5 macam pahala saat seseorang mendermakan hartanya.

فائدة : ذكر السيوطي في خماسية ان ثواب الصدقة خمسة انواع)))

١ : بعشرة : وهي على صحيح الجسم
٢ : بتسعين : وهي على الاعمى والمبتلي
٣ : بتسعمائة : وهي على ذي قرابة محتاج
٤ : بمائة الف : وهي على الابوين
٥ : بتسعمائة الف : وهي على عالم او فقيه

Faedah:

Disebutkan oleh Imam Suyuthi dalam kitabnya, bahwasanya ada 5 macam pahala mendermakan harta.

1 : Sepuluh kali lipat(10) yaitu berderma kepada orang yang sehat jasmaninya.

2 : Sembilan puluh kali lipat(90) yaitu berderma kepada orang buta yang terkena musibah.

3 : Sembilan ratus kali lipat(900) yaitu berderma kepada kerabat yang membutuhkan.

4 : Seratus ribu kali lipat (100.000) yaitu berderma kepada kedua orang tua.

5 : Sembilan ratus ribu kali lipat (900.000) yaitu berderma kepada orang alim dan faqih.

Demikian hikmah dan faedah dari Imam As-Suyuthi terkait 5 Pahala Mendermakan Harta Menurut Imam As-Suyuthi, semoga bermanfaat buat kita semua.

Penulis: Maryam Agil.

Baca pula artikel terkait

Harta Mbah Wahab Dihabiskan untuk Perjuangan NU dan Bangsa.

Saya pernah tanya ke almarhumah Ibu Wahibah binti Wahib bin Wahab Chasbulloh.

“Bu.. Mbah Wahab itu katanya Gus Dur Kaya Raya, karena mertuanya, sangat kaya raya. Tapi kok mboten (tidak-red) ada yang turun ke buyut-buyut ya..?”

Mbah Wahab menikah dengan Nyai Lathifah, punya putra Mbah Wahib, abah dari ibu kami.

Sebagai gambaran singkat betapa kaya Kyai. Muso, Gus Dur & Kyai Dahlan Peneleh dulu menggambarkan bahwa salah satu tanahnya, ada yang membentang luas dari Surabaya hingga Krian Mojokerto. Rumahnya kececeran di Kertopaten, Peneleh, dan wilayah lain di Surabaya.

Maklum lah, Beliau satu-satunya yang dipercaya sebagai agen haji wilayah Indonesia timur yang diberi izin oleh Belanda jaman itu..

Ibu menunduk lama, lalu menjawab.

“Semua dihabiskan Mbah Wahab. Semua untuk perjuangan NU & Kemerdekaan. Sejak awal merintis membentuk organisasi, sampai Muktamar terakhir tahun 71, kamu pikir Mbah Wahab pakai uang siapa..? Sejak awal gerakan perjuangan Negeri ini.., kamu kira Mbah Wahab minta dana ke siapa..?”

Duh…
Saya mikir..
Mbah Hasyim Asy’ari sudah sedemikian amat sangat besar jasanya terhadap NU & Negeri ini, sampai beliau dipenjara.

Mbah Wahab, Mbah Bisri, Mbah Romli Peterongan, Kyai As’ad, Kyai Karim, Kyai Mahrus Ali Lirboyo, Kyai Jazuli Ploso dan semua Kyai-kyai jaman dulu sudah sedemikian amat sangat besar pengorbanannya.

Lalu mereka yang sekarang ini main-main dengan NU ini apa sudah merasa banyak pengorbanannya..?

Saya nulis ini bukan hendak pamer. Cuma ingin mengingatkan mereka yang hendak membuat mainan NU untuk memperkaya diri sendiri.

Hati-hati..

NU itu yang mendirikan para Wali.

Yang kuwalat itu bukan hanya mereka yang memusuhi NU. Tapi mereka yang juga mempermainkan NU. Menjadikan NU sebagai alas kaki memperkaya diri. Atau hendak meninggikan derajatnya sendiri.

Demikian Harta Mbah Wahab Dihabiskan untuk Perjuangan NU dan Bangsa, semoga bermanfaat.

Penulis: Kyai Hamid Farouq.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *