Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYAKARTA-Program Studi Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar Kuliah Umum dengan tajuk “Accounting Spiritualism”. kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) wilayah Yogyakarta. Yang mana kegiatan ini pula merupakan bagian dari program Goes To Campus IAI Yogyakarta. Dalam acara yang bertajuk “Accounting Spiritualism” menghadirkan pembicara dari IAI wilayah Yogyakarta yakni Januar Eko Prasetio, SE, M.Si, Ak, CA.
Menurut Januar Eko Prasetio yang juga mantan Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta selama ini banyak terjadi praktik kecurangan (fraud) dalam bidang akuntansi terutama yang disengaja dan dilegalkan.
“Hal itu lebih disebabkan kita sebagai pelaku akuntansi lebih mementingkan keuntungan jangka pendek dan sesaat. Kita hanya memikirkan bagaimana mendongrak keuntungan maupun laba sebanyak mungkin, tanpa melihat nilai-nilai spiritualiitas. Itu jadi sebab banyak perusahaan dengan santainya melakukan manipulasi laporan data keuangan hingga perpajakan hanya sekedar meraih profit sebanyak mungkin,” ungkap Januar.
Inilah kemudian, lanjut Yanuar, yang disebut nalar kapitalistik atau sifat “serakah” yang masih bersemayam dalam nalar kita.
“Sifat “serakah” yang menyebabkan kita selalu berwatak untuk meraih keuntungan besar dengan modal sekecil mungkin. Sifat serakah pula yang seringkali menyebakan kita melegalkan praktik-praktik kolusi hingga korupsi hanya untuk meraih laba atau profit sebanyak mungkin,” tambah Januar.
Oleh sebab itu, Yanuar berharap ilmu akuntansi spritualis yang masih tampak abstrak harus terus dikampanyekan agar laba atau profit yang kita raih itu benar-benar dengan jalan yang benar dan diridhoi Allah Swt.
“Dengan kata lain, prinsip-prinsip spritualis dalam akuntansi mulai dari diri kita sendiri harus terus dikedepankan agar kedepan dapat menjadi penuntun bagi kita untuk mengerem paradigma kapitalistik dan materialistik yang selalu bersemayam dalam nalar pelaku akuntansi,” ungkap Januar.
Sementara itu, menurut kepala program studi Akuntansi UNU Yogyakarta, Anik Puji Handayani, SE, M.Si, kegiatan ini ditujukan untuk menggali nilai-nilai spritual dalam bidang Akuntansi.
“Sebab selama ini akuntansi modern lebih bersifat materialistik sehingga memarjinalkan nilai-nilai spiritualitas,” ungkap Anik.
Selain itu, Anik memaparkan bahwa akuntansi modern lebih mengabaikan dua aspek penting yaitu lingkungan dan sosial sehingga sering gagal dalam menggambarkan realitas bisnis yang semakin kompleks sehingga hanya berorientasi melaporkan profit untuk kepentingan pemilik modal atau pemegang saham semata.
“Oleh karena itu dalam kuliah umum ini kita berharap dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi dunia akuntansi,” tandas Anik. (rls/rk)