Surat Seorang Kiai Muda Yogya Kepada Pak Prabowo

kiai muda yogya

Malam ini saya akan mengeluarkan uneg-uneg buat Pak Prabowo Subiyanto.

Tujuan menjadi presiden adalah cita-cita membangun bangsa. Saat ini Pak Jokowi juga sedang mati-matian membangun Indonesia mestinya dengan segala kekurangannya sebagai manusia. Tapi keinginan Pak Jokowi sama dengan keinginan Pak Prabowo, yaitu untuk Indonesia lebih baik dan lebih maju. Jika Pak Prabowo saat ini menjabat presiden, saya yakin bapak juga akan mencalonkan lagi 2 periode. Kenapa? Karena masih banyak program yang belum terselesaikan di periode pertama.

Saya punya usul, sebaiknya Pak Prabowo memberi peluang sekali lagi kepada Pak Jokowi untuk menyelesaikan tugasnya, sedangkan di mana Pak Prabowo melihat masih ada kekurangan, bapak bisa melengkapinya. Untuk itu, Bapak Prabowo lebih baik berkoalisi dengan Jokowi dan menjadi Cawapres Jokowi.

Nah.. Dimana nanti jika Pak Prabowo kerjanya bagus dengan Pak Jokowi, maka Pak Prabowo bisa mencalonkan lagi menjadi Presiden setelah masa Pak Jokowi habis. Saya kira ini sangat bagus selain cita-cita Pak Prabowo bisa terwujud, juga akan mengurangi ketegangan politik yang seolah-olah mau perang.

Kenapa Pak Parbowo harus berkoalisi dengan Jokowi? Karena di kubu Jokowi berkumpul orang-orang hebat dan juga mempunyai massa yang riil sebagaimana Gerindra. Sedangkan jika Pak Prabowo tetap di kubu PKS, maka Pak Prabowo akan menelan kekalahan yang kedua kali. Karena di kubu bapak banyak Eks HTI yang hanya menunggangi bapak, dimana misi sesungguhnya adalah khilafah.

Ini yang membuat pak Prabowo sulit menang, bahkan kekalahan Pak Prabowo kali ini akan lebih menyedihkan dibanding tahun 2014. Jika tahun lalu NU masih terpecah ke kubu Pak Prabowo, tapi Pilpres tahun 2019 suara NU akan full ke Jokowi. Hal ini karena di kubu PKS ada eks HTI dan Wahabi takfiri. Tidak hanya NU, para kaum nasionalis juga tentu akan banyak ke Jokowi karena di kubu bapak ada kelompok sok paling Islami dan menghina nasionalisme serta menentang NKRI.

Lalu bagaimana dengan gerakan tagar #2019GantiPresiden? Tinggalkan saja tagar itu, dan bapak harus sudah membuka diri bahwa munculnya gerakan tagar ganti presiden itu tidak lepas dari gerakan eks HTI yang mencoba hidup di balik Pak Prabowo. Pak Prabowo tentunya sudah faham, bahkan anak kecil saja faham siapa di balik gerakan tersebut. Kecuali Pak Prabowo memang setuju dan mendukung HTI. Tapi saya kira latar belakang Pak Prabowo yang TNI tetap akan memilih NKRI sebagai peninggalan sejarah perjuangan rakyat bersama.

Saat ini bukan lagi waktunya bergengsi-gengsi, tapi waktunya membangun Indonesia lebih baik. Pak Prabowo bisa mengukir sejarah menjadi wakil presiden dan juga menjadi Presiden setelah pak Jokowi usai 2 periode.
Demikian uneg-uneg saya, semoga Pak Prabowo sehat selalu dan bisa membuka wawasan demi Indonesia lebih maju.

3 Agustus 2018

(Kiai Fajar Abdul Bashir, Pengasuh Pesantren Ar-Risalah Bantul DIY)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *