STAI Yogyakarta Bersama Pemkab Gunungkidul Kembangkan Wisata Halal

LPTNU Gunungkidul Kembangkan Wisata Halal Bersama Pemkab Setempat

STAI Yogyakarta Bersama Pemkab Gunungkidul Kembangkan Wisata Halal

Sleman, Bangkitmedia.com – Sumber daya alam yang potensial dari Gunungkidul menjadi dorongan bagi LPTNU (Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama) Gunungkidul untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah kabupaten dalam mengembangkan wisata halal.

Dalam pelaksanaanya, STAIYO (Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta) sebagai bagian dari LPTNU menjadikan proyek ini sebagai program unggulan kampus.

“Di Gunungkidul banyak sekali pariwisata,  STAIYO menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang ada di Gunungkidul yang punya fokus untuk mengerjakan wisata halal,” terang Bu Diah Mintasih selaku ketua STAIYO ketika ditemui pada Sabtu, 28 Mei 2022 di Pesantren Wahid Hasyim Sleman.

Program unggulan ini menjadi upaya kampus dalam menyalurkan potensi mahasiswa generasi Nahdliyyin di bidang pariwisata.

Lebih jauh lagi, lembaga perguruan tinggi di bawah naungan Nahdlatul Ulama akan terus berkomitmen untuk membangun dan memajukan Indonesia.

Potensi pariwisata alam Gunungkidul yang luar biasa perlu digarap dengan sinergi banyak pihak agar dapat berkembang dan bermanfaat untuk manusia.

Untuk mencapai tujuan tersebut, andil dari lembaga-lembaga NU seperti PCNU, MWCNU dan berbagai elemen termasuk masyarakat setempat harus dan akan terus dioptimalkan.

“Harapannya, bersama-sama kita bangkitkan kabupaten Gunungkidul menjadi go international,” tutur Bu Diah menambahkan.

Peluncuran wisata Langgeran, Gunungkidul pada 20 Mei lalu sebagai bagian dari G20 menjadi pemantik tercapainya tujuan tersebut.

Menurutnya, ada beberapa PR yang harus dikerjakan untuk mewujudkan wisata halal di Gunungkidul yang lebih baik.

Aspek yang perlu banyak dikembangkan adalah ketersediaan Guide wisata. Sejauh ini, jumlah Guide Wisata memang sudah cukup banyak, namun masih harus terus ditambah baik kuantitas maupun kualitasnya.

Bu Diah Mintasih menyampaikan bahwa Guide wisata berbasiskan syari’ah masih sangat perlu di-upgrade.

“Nah, guide-guide disana kan maksudnya belum diberi pelatihan secara syari’ah untuk memberikan pelayanan yang profesional,” ungkap beliau.

Pelatihan-pelatihan bagi Guide wisata ini, selanjutnya diharapkan dapat diterapkan pula kepada masyarakat sehingga dapat turut andil dalam pelayanan wisata halal bagi wisatawan.

Ibu Diah Mintasih memaparkan bahwa pengelolaan wisata halal Gunungkidul tidak boleh setengah-setengah. Banyak persiapan yang harus dilakukan dan banyak perbaikan yang harus dikerjakan.

Wisata halal harus mencakup banyak aspek, karena sejatinya wisata halal tidak hanya terbatas pada tempat wisatanya saja. Berbagai aspek lain seperti kuliner dan pelayanannya juga harus berbasis syariah. ***

Reporter: Kholida Nailil Muna, Mahmudah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *