Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
KULONPROGO- Para ulama’ pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sudah mengajarkan kepada kita semua untuk untuk berjuang dalam satu barisan. Kekuatan persatuan dalam barisan inilah yang akan mengantarkan NU menuju kemandirian dan kemajuan.
Demikian ditegaskan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, KH Abdul Mun’in Dz dalam acara Silaturahim Daerah dan Musyawarah Akbar Pertama Kader Penggerak NU DIY di SMK Ma’arif I Wates Kulonprogo, Sabtu (05/05).
Kiai Mun’im juga menegaskan bahwa para kiai pendiri NU, seperti Hadratusysyaikh Kiai Hasyim Asy’ari dan Kiai Wahab Chasbullah telah mengajarkan dan mencontohkan kita semua dalam menguatkan soliditas jama’ah saat mendirikan jam’iyah NU.
“Para kader NU harus ingat bahwa kita semua dalam satu barisan perjuangan, baik itu barisan secara fisik maupun barisan secara fikroh. NU berdiri sebagai wadah perjuangan para ulama’ dalam menyatukan dan membangkitkan fisik dan fikroh ulama’,” tegas Kiai Mun’im.
Dalam acara ini, para koordinator kader yang telah menyenggarakan Pendidikan Kader Penggerak (PKP) di tingkat cabang telah merasakan manfaat bagaimana perjuangan dalam satu barisan.
Ahid Mahsun dari Bantul menegaskan bahwa PKP di Bantul sudah berlangsung di semua tingkat MWC, bahkan sebagian MWC sudah melaksanakan PKP putaran kedua.
“Para kader di Bantul siap satu barisan perjuangan. Para kader NU Bantul setia dalam barisan NU di semua tingkat struktur. Saat ini, MWC NU di Bantul, sebagian sudah memiliki ambulance, sebagian juga sudah memiliki Klinik NU. Para kader bergerak sesuai program yang dijalankan di MWC dan ranting masing-masing,” tegas Ahid.
Sementara itu, Amrullah Furqon dari Kulonprogo menegaskan bahwa kader NU selalu setia dan ta’at dengan kebijakan para pengurus NU. Para kader bergerak satu barisan dalam perjuangan NU.
“Kader NU Kulonprogo terus berjuang untuk soliditas jam’iyah. Ada banyak program yang sudah dilakukan, semoga ke depan akan semakin memberikan manfaat buat umat,” tegasnya.
“Para kader NU setia dalam barisan NU. Jangan sampai dibariskan orang lain,” pungkas Ahid.
“Dalam Silatda ini, kader penggerak datang dari Kulonprogo, Bantul, Sleman, Kota Yogya dan Gunungkidul. Para kader datang dengan mandiri, iuran sendiri. Dalam acara ini, para kader memakai ikat kepala merah putih sebagai wujud kesetiaan kader NU dalam menjaga Pancasila dan NKRI,” sahut Gus Rois.
“Warna ikat kepala merah putih menyinari langit Kulonprogo. Dari Kulonprogo ini, kader NU DIY mengabarkan kepada bangsa ini tentang masa depan Indonesia. Dengan spirit aswaja, kader NU adalah satu barisan dalam melanjutkan perjuangan para pendiri NU,” lanjut Gus Rois.
Dalam acara ini, para kader mendapatkan ijazah udeng merah putih dari KH Chasan Abdullah (Katib Syuriah PWNU DIY) dan KH Su’adi Chasan (Pengasuh Pesantren Al-Quran Wates). Berita Islam Terkini