Setelah melihat dan mencermati secara seksama peristiwa terorisme di tiga Gereja di Surabaya, menunjukkan adanya suatu gerakan yang terpola, terstruktur dan berjejaring yang sengaja ingin melakukan kekacauan dan mengubah haluan negara.
Indonesia adalah negara yang berdiri atas dasar konsensus bersama diatas semua golongan, ras, etnis dan agama. Itulah negara kesatuan Republik Indonesia, maka negara tidak boleh kalah oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan jihad tetapi justru merusak dan menodai makna jihad yang sesungguhnya yaitu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar bukan dengan menebar teror, membunuh dan menggunakan kekerasan.
Melihat kondisi tersebut, kami para pemuka agama menegaskan:
- Mengutuk keras pelbagai tindakan terorisme, atas dasar dan latar belakang apapun. Tindakan-tindakan yang menggunakan kekerasan, terorisme, menebarkan rasa benci, dan juga mengafirkan mereka yang di luar keyakinannya bukanlah ajaran agama.
- Mendesak dan sekaligus Mendukung sepenuhnya upaya dan langkah-langkah pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut. Gerakan terorisme sudah semakin merajalela, maka diperlukan penanganan khusus dan ekstra yang lebih intensif dari pelbagai pihak, utamanya negara melalui keamanan. Negara wajib hadir untuk menjamin keamanan hidup setiap warganya.
- Menyampaikan rasa bela sungkawa yang sangat mendalam kepada seluruh keluarga korban atas musibah yang sedang dialami. Segala yang terjadi merupakan suratan takdir dan kita harus menerimanya dengan penuh sikap kedewasaan, lapang dada, ketabahan dan kesabaran.
- Mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan.
- Mengimbau segenap umat beragama untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini. Kita percayakan penanganan sepenuhnya di tangan aparat keamanan. Kita mendukung aparat keamanan, salah satunya dengan cara tidak ikut-ikutan menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa ini.
- Menghimbau semua tokoh politik dan masyarakat agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan tidak memperkeruh suasana dan mengeluarkan statemen yang tendensius yang mencederai perdamaian dan toleransi beragama.
Jakarta, 13 Mei 201
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Dr. Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini (Sekretaris Jenderal PBNU)
Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
Pdt. Penrad Siagian
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
Romo Agus Ulahayanan
Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)
YM Maha Biksu Dutavira Sthavira
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
Yanto Jaya
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)
Peter Lesmana
Muslimat Nahdlatul Ulama
Yenny Wahid
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI)
- Marsudi Syuhud