Seri Motivasi Kaderisasi 1000 Cholil Bangkalan dari Pemuda NU: Shalawat Membuka yang Tertutup

Shalawat

Wahai pemuda NU…

Jalan para wali Alloh memperoleh derajat mereka, dan jalan pembukaan semua potensimu dan kehebatanmu adalah istiqomah bershalawat. Oleh karena itu, Istiqomahlah bersholawat. Pastikan setiap minggunya, apakah malam jumat atau malam senin, hadir di majlis dibaan atau simthud duror di masjid terdekat. Bersama dengan Alloh dan para malaikat bershalawat. Itulah majelis sumber kekuatan dan setrum energi yang dahsyat utk penyucian diri, taqarrub kepada Alloh dan ngecas energi untyk amal sholeh, dan dakwah. Itulah jati diri an nahdhiyah yaitu cinta dan konektivitas qalbiyah dengan Nabi SAW. Shalawat mempertemukan kita dengan Nabi SAW.

Bukan Nabi yang mati. Hati kita yang telah mati. Shalawat yang memiliki rahasia agung dari langit itu akan menghidupkannya dan membuat kita kenal padanya Saw.

Konektivitas itu menjadi saluran aliran ilahiyah yang menjaga kita dari keburukan, serta saluran hidayah non stop agar kita terjaga dari kesesatan serta setiap harinya menjadi semakin dekat kepada Alloh. Shalawat menjadi sebab Alloh menurunkan rahmat dan pengampunan bukan hanya untuk kita tapi orang tua dan leluhur kita. Shalawat mensucikan melembutkan menyembuhkan dan membuat kita memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.

Yang paling utama, konektivitas dan kebersamaan dengan Nabi Saw itu akan menggetarkan dan menyalakan cahaya dalam diri kita yang sangat kita perlukan untuk berdakwah. Seperti lampu, cahaya itu akan menerangi kita dan lingkungan dimana kita berada. Dengan shalawat, realitas hakekat roudhah tidak lagi di Madinah, tapi disini di dalam hati kita. Biarlah harum raudhah di dadamu naik sampai ke langit.

Tidak ada yang mencintai Rasululloh menjadi biasa-biasa saja. Sebagaimana Sayyiduna Abu Bakar, Sayyiduna Umar, Sayyiduna Usman, Sayyiduna Ali dan para sahabat yang menjadi manusia super hebat karena kedekatan dan cintanya dengan Nabi Saw.

Shalawat membuka yang tertutup. Apapun masalahmu, shalawat Allah kepadamu karena shalawatmu membantumu mengatasinya. Apapun cita citamu, shalawat membantumu sampai kepadanya. Apapun sakitmu, Alloh kan menyembuhkannya.

Sungguh kita hamba yang lemah dan banyak dosa, biarlah Allah di yaumul hisab melihat benih cinta Rasulullah Saw dalam hati kita. Harapannya ketika saat itu orang dihadapkan di kanan kirinya nanti catatan amal mereka, yang kita lihat saat itu adalah Rasululloh Saw yang tersenyum dan memeluk kita. Manusia akan dikumpulkan bersama dengan yang dicintainya.

Mari kita usahakan selalu istiqamah bershalawat. Istiqomah lebih baik daripada 1000 karomah. Bila di masjid sekitarmu atau di kampusmu belum ada rutinan shalawat, adakan. Bukan hanya bershalawat, jadilah sebab banyak orang bershalawat, jadilah sebab banyak orang menemukan anugerah agung dalam hati mereka bertemali dengan Nabi Saw. Berbahagialah dan jadilah di antara orang yang terberkahi dengan Surat Al-Ahzab Ayat 56

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” Semoga sepanjang hayat terberkahi dengan ayat tersebut.

Dengan modal shalawat yang pernah engkau keluarkan dari hatimu, saya yakin engkau paham akan realitas halus ini. Tantangan di hadapanmu, beban dipundakmu, semua bisa engkau taklukkan dengan berkah sholawat.

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Penulis: Moh Yasir Alimi, Wakil Ketua PWNU Jateng dan Lajnah Matan Idaroh Aliyah Jatman

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *