Semangkuk Mie Instan Sang Kyai

mie instan

Dari segi usia, jelas Kyai Nurcholis masih sangat muda. Tetapi keilmuannya cukup mumpuni. Ia merupakan pengasuh Pesantren At Taqie, di Jawa Tengah.

Pada tahun 2009 sang Kyai menunaikan ibadah haji melalui KBIH Istiqomah milik Kyai Sholeh Taufiq. Saat itu Kyai Nurcholish didapuk sebagai Ketua Rombongan.

Karena sifatnya mendadak, banyak jamaah yang tidak mengenal sosok Kyai Nurcholish. Sehingga ketika pertama kali menginjak Madinah, banyak jamaah yang meminta tolong kepada Kyai Nurcholish. Hal yang paling banyak diminta para jamaah adalah memasakkan Mie instan. Dengan telaten Kyai Nurcholish memasakkan para jamaah tersebut.

Ketika jamaah sudah berpindah ke Mekkah, datanglah rombongan anggota DPR dan pejabat Departemen Agama ke penginapan para jamaah. Tersebutlah anggota DPR asal Jepara yang bernama H.M. Busro mengunjungi tempat penginapan Kyai Nurcholish. Ketika bertemu, H.M. Busro menunjukkan penghormatan yang dalam kepada Kyai Nurcholish. Sontak terheran-heranlah para jamaah melihat pemandangan itu. Lebih-lebih jamaah yang pernah dibuatkan Mie instan.

“Kang, Pripun kulo damelke Mie maleh?”, ucap Kyai Nurcholish kepada beberapa jamaah di suatu hari pasca kunjungan anggota DPR. Tetapi para jamaah menolak dengan tersipu.

Sepulang dari haji, rombongan jamaah Kyai Nurcholish sepakat untuk setia mengikuti kegiatan pengajian selapanan yang diselenggarakan di pesantren Kyai Nurcholish. Ini semacam “balas dendam” atas “kekurang-ajaran” mereka (kepada Kyai Nurcholish) sewaktu menunaikan ibadah haji di tanah suci. Nah.

Penulis: Muhammad Nuh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *