Selamat Jalan Sang Maestro Campursari Didi Kempot

Selamat Jalan Sang Maestro Campursari Didi Kempot

Selamat Jalan Sang Maestro Campursari Didi Kempot

Realisme Jawa Modern Didi Kempot

Apakah Didi Kempot adalah misionaris terakhir bahasa Jawa jelata? Pasca Manthous, musik campursari dan bahasa Jawa ngoko (bahasa Jawa pasar) mengemuka melalui Didi Kempot.

Campursari membaurkan instrumen dan genre musik Jawa dan Barat yang semua tunduk kepada pakem musik Jawa. Gamelan, keyboard, keroncong, koplo dan dangdut bersenyawa membentuk musik campursari.

Realisme masyarakat Jawa kental dalam musik dan lagu Didi Kempot sejak 1999. Kehidupan sosial, ekonomi hingga cinta masyarakat jelata terpotret melalui lirik lagunya. “Ora Iso Mulih” (Tidak Bisa Pulang) dan “Stasiun Balapan” misalnya.

Realisme Didi Kempot dekat dengan situasi Jawa modern yang tertandai melalui gambaran urbanisasi (lagu “Ora Iso Mulih”) dan budaya modern lewat ikon-ikon modern seperti stasiun dan terminal (“Stasiun Balapan” dan “Terminal Tirtonadi”).

Jawa Modern dalam karya-karya Didi terasa melankolik, muram, dan tak lagi dekat dengan ketenteraman dunia agraris dan tradisional. Jawa Modern dalam karya-karya Didi adalah Jawa yang sedih dan marjinal.

Kenapa campursari, suatu seni yang berunsur utama musik dan bahasa Jawa, berhasil menjadi produk populer di negeri yang dihuni banyak bahasa daerah ini?

Manthous dan Didi adalah misionaris bahasa Jawa di abad-abad mutakhir setelah tenggelamnya para pujangga Jawa.

Dalam video musik “Ora Iso Mulih” terlihat gambar simbol revolusioner Che Guevara di kaos Didi Kempot. Apakah kejelataan dalam lagu Didi bertendensi ideologis?

Didi mengangkat bahasa jelata dan musik Jawa ke panggung-panggung “resmi” kebudayaan kita melalui industri musik nasional.

Didi telah pergi, hari ini. Ada yang tetap bertahan setelah kepergiannya untuk kita hari ini dan generasi nanti.

Demikian uraian khusu terkait Selamat Jalan Sang Maestro Campursari Didi Kempot. Semoga setiap niat dan perbuatan baik Kang Didi Kempot diterima oleh Allah SWT. Sehingga dimudahkan dan diberikan kenikmatan yang sebanayak banyaknya di alam sana. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Penulis: Binhad Nurrohmat, budayawan tinggal di Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang.

Tonton berbagai video unil seputar hikmah kehidupan. Tonton di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *