Sedekahlah Segera, yang Banyak, Sebanyaknya, Mumpung Masih Ramadhan!
Jika zakat dan sedekahmu Ramadhan tahun ini lebih berlimpah dari tahun lalu, serumit apa pun perjalanan bisnis yang kamu arungi setahun ini, bersyukurlah. Itu tandanya kamu makin kaya, makin sukses, bisnisnya. Dan, terutama, kamu makin dikaruniaiNya karunia agung berupa terjaganya hatimu dari belenggu harta benda yang berkali-kali dinyatakan al-Qur’an sebagai mata’ul ghurur, kenikmatan yang mengelabui.
Jika ini pedomanmu berbisnis, sungguh kamu tak lagi membutuhkan neraca keuangan ndakik-ndakik. Kamu pun tak lagi memerlukan kalkulator untuk menghitung berapa angka pasti kewajiban zakatmu. Sebab niscaya sudah melampaui, dan jauh melampaui persentase fiqh itu.
Sebagai ikhtiar, menabung menjadi keperluan. Tapi menabung yang bukan lagi dimaksudkan untuk menumpuk saldo buat diri, melainkan menabung untuk melakukan lebih banyak lagi dan lagi sedekahmu ketika Ramadhan nanti telah tiba kembali. Dan terus begitu.
Bepuluh tahun silam, pernah saya membaca buku perencanaan keuangan. Nasihatnya sederhana: menjadi pengusaha tapi tak bisa kaya, buat apa? Kaya dimaksud ialah bagusnya perencanaan keuangan.
Well, tak salah, tapi menurutku itu semata mata’ul ghurur. Bukankah akan jauh lebih migunani bila perencanaan keuanganmu, dengan menabung terencana misal, diarahkan untuk membuatmu bisa lebih banyak bersedekah di bulan Ramadhan begini?
Ramadhan adalah bulan mubarak. Tiada keraguan sedikit pun tentangnya. Seluruh amaliah, termasuk sedekah, di bulan Ramadhan jelas keberkahannya akan dilipatgandakan balasannya sampai jebollah kalkulatormu buat menghitungnya.
Pada keutamaan fadhilah Ramadhan begini, yang belum tentu kita menerimanya tahun depan, bagaimana bisa kita lewatkan begitu saja?
Sedekahlah segera, yang banyak, sebanyaknya, mumpung masih Ramadhan! Sampai kau tak lagi merasa menemukan siapa lagi gerangan yang pantas kau beri sedekah. Insya Allah, jalan rezekiNya yang meluaskan kekayaanmu akan melampaui segala kesulitan bisnismu, apa saja, hingga kau hanya bisa bergumam: sungguh tiada yang mustahil bagiMu, ya Rabbi.
Penulis: Dr KH Edi Mulyono, wakil Ketua LTN PWNU DIY dan CEO Diva Press Yogya.