Pada suatu saat, Sayyidina Ali bin Abi Thalib sedang melakukan thawaf, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki bergantung pada kelambu Ka’bah sambil berdo’a.
”Ya Tuhan, yang tidak direpotkan oleh sebutan-sebutan, yang elok dan tidak disilapkan oleh permintaan-permintaan yang banyak dan tidak disibukkan oleh pengaduan-pengaduan yang bertubi-tubi, bolehlah aku mencicipi dinginnya ampunan-Mu dan manisnya rahmat-Mu.”
Ali pun memanggil dan berkata, ”Wahai hamba Allah, ulangilah perkataanmu itu”.
”Apakah Anda mendengarkanku?”
”Ya”.
Lalu orang itu berkata lagi, ”Demi Khidir yang jiwanya berada di dalam genggaman-Nya, siapa-siapa orang yang mengucapkan do’a itu pada setiap selesai shalat fardhu maka pasti ia akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Allah, sekalipun dosa-dosanya itu laksana bilangan pasir dan seperti butir-butir air hujan atau bagaikan banyaknya daun-daun pepohonan”.
(Riwayat Al Khathib dalam “Tarikh Baghdad” dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Abdullah bin Mahraz, dari Yazid bin Ashamm dari Ali bin Abi Thalib)
Penulis: Fajrul.