PONOROGO, BANGKITMEDIA
Kamis, (12/9/19), sekitar 400 santri MTs Maarif 1 dan Madrasah Aliyah Ma’arif Nadhlatul Ulama (MAMNU) Ponorogo menggelar shalat ghaib untuk dan pembacaan tahlil untuk BJ Habibie. Acara yang disertai dengan refleksi tersebut digelar di kompleks Masjid Menara Al Jariyah yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Jarakan, Kamis (12/9/2019).
“Kita kehilangan sosok teladan dan inspirasi, seorang yang memiliki kemampuan luar biasa yang pernah dikenal bagi warga bangsa ini. Beliau, BJ Habibie adalah tekhnokrat religius, yang memberi contoh kepada kaum santri, bahwa sikap religius seseorang tidak menghalangi seseorang untuk mengembangkan kemampuan akademik yang dimilikinya sampai pada tingkat spektakuler seperti pak Habibie. Kita harus meneladani orang-orang hebat ini dan mengambil inspirasi dari beliau,” ungkap kepala Madrasah, Gus Ahmad Kirom dalam kesempatan memberikan refleksi
Kegiatan Shalat Ghaib dan pembacaan Tahlil untuk BJ Habibie ini di pimpin oleh Saiful Bahri, salah satu ustadz di Pondok Pesantren Ittihadul Ummah Jarakan Ponorogo.
“Kegiatan ini adalah kegiatan yang merupakan tradisi bagi santri di Yayasan Al Ittihad Ponorogo, setiap wafatnya seorang ulama atau tragedi yang dialami bangsa ini, kita selalu selenggarakan kegiatan Shalat Ghaib, Tahlil dan Refleksi Bersama,” ujar Sekretaris Yayasan Dr Murdianto. M.Si membacakan rilis tertulis dari Yayasan Al Ittihad Ponorogo
Santri pesantren dan madrasah ini, lanjutnya terus berlatih memiliki kepedulian besar terhadap negeri ini dan tentunya mengambil teladan dari apa yang telah di contohkan para ulama maupun tokoh-tokoh besar bangsa ini.
“Kami keluarga besar Yayasan Al Ittihad Ponorogo, termasuk di dalamnya santri dan ustadz-ustadzah Pondok Pesantren, MTs MAMNU, LKSA Jarakan Ponorogo menyatakan kehilangan mendalam dan turut berduka cita,” tandasnya. (Mrd/Saiful/Rn)
