Santri Harus Peka Terhadap Lingkungan

Santri

Sebuah keharusan seorang santri peka terhadap lingkungan. Muncul berbagai pertanyaan, mengapa sih santri harus peka? Sejatinya santri dididik untuk hidup dan tinggal dalam satu tempat yang disebut pondok. Kebersamaan santri dalam satu ruang yang terbatas mengharuskan sikap toleransi, saling berbagi dan memahami harus diamalkan dalam kegiatan sehari-hari.

Keragaman bukan penghalang

Keragaman warga pondok pesantren memang cukup menarik untuk diketahui. Sikap keragaman warga pesantren memasuki taraf toleransi, yang artinya suatu kecenderungan untuk membiarkan perbedaan itu sebagai fakta sosial yang tidak bisa dihindari. Sikap menghargai keragaman sebagai kondisi alamiah sangatlah penting untuk dilaksanakan.

Selain itu, sikap yang tidak kalah penting yaitu merawat keragaman, yang disebut sikap pluralis. Toleransi sendiri memiliki tingkatan satu level di bawah sikap plural. Kenapa demikian, tingkatan toleransi yang membiarkan perbedaan tidak cukup untuk memupuk sikap harmoni antar warga pondok berbeda-beda.

Sikap pluralis mengandaikan adanya kemauan yang konsisten untuk saling mengerti atau memahami perbedaan sebagai suatu identitas yang penting bagi penghayatan hidup yang dimiliki oleh kelompok-kelompok tertentu. Tidak sekadar bagaimana perbedaan itu saling berhadap-hadapan secara harmoni, tetapi juga saling berdialog, mengisi, dan menghormati sebagai satu entitas yang sama pentingnya dengan sikap individualisme golongan tertentu.

Saling memahami dengan berkomunikasi

Segala gerak-gerik dan tindakan kita dapat bermakna sebagai komunikasi. Bahkan kondisi tidur pun dapat memiliki makna. Tradisi santri yang harus ditingkatkan adalah tradisi untuk menerima makna verbal atau non verbal yang diungkapkan oleh sesamanya.

Sebagaimana contoh kisah berikut, Yusuf merupakan seorang santri di salah satu pondok pesantren di Yogyakarta. Setiap hari ia harus melakukan setoran Al-Quran satu kaca. Akan tetapi, ia bisa menghafal ketika kondisi lingkungan sekitarnya dalam keadaan tenang. Oleh karena itu, ia sering tidur dan bangun lebih awal dari pada rekan-rekannya. Karna sering tidur lebih awal, ia tersisihkan dari lingkungannya.

Teman-teman Yusuf mulai curiga. Mengapa Yusuf selalu hafal saat setoran padahal tidak pernah terlihat menghafal. Untuk menjawab kecurigaannya Amin mencari tahu dengan tidak tidur dan melihat gerak gerik temannya tersebut. Alhasil Amin menemukan fakta bahwa Yusuf juga menghafal sama dengan dirinya akan tetapi Yusuf hanya bisa menghafal ketika kondisi lingkungan sekitarnya sepi. Sejak saat itu Amin berusaha menghargai keputusan Yusuf tersebut dan membuka ruang. Akhirnya mereka menjadi teman dan saling berbagi.

Berbagi itu mudah

Berbagi tidak hannya berkaitan dengan keuangan. Berbagi memiliki cakupan makna yang sangat luas. Dalam praktiknya di lapangan, saling menyapa merupakan bagian dari berbagi. Apa dampaknya ketika kita tidak mau berbagi? Apakah berbagi itu sangat penting?

Dampak sosial paling kecil adalah kita dikucilkan dari lingkungan sosial. Kenapa demikian? Tanpa sadar ketika kita bersebrangan dengan rekan kita di suatu tempat. Akan tetapi dengan angkuhnya kita tidak menyapanya maka peristiwa tersebut akan mencederai pertemanan kita. Asumsi-asumsi bermunculan dan saling memberikan sentimen negatifnya. Alhasil pertemanan yang telah lama di bangun menjadi roboh.

Melihat kondisi tersebut berbagi sangatlah dianjurkan bagi setiap manusia. Manusia diciptakan untuk saling berbagi dengan sesamanya. Dengan berbagi manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal bahkan lebih. Balasan tersebut secara cepat maupun lambat akan terjadi sebagaimana firman Allah ta’ala dalam surah al Hadid ayat 11

Barangsiapa memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak” (Mohamad Hasan As’adi/Rn)

*Tulisan ini adalah tulisan Mahasiswa KPI UIN Sunan Kalijaga yang sedang melakukan kegiatan Magang Jurnalistik di Majalah Bangkit dan Bangkitmedia.com

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *