Rasuna Said Tersenyum Menyapaku

 rasuna said 2

Hari ini aku diberi tugas oleh guruku untuk mencari satu tokoh pahlawan perempuan. Akupun memilih ibu H.R Rasuna Said yang telah menjadi pilihan termantapku saat ini. Saat ini aku asyik mengerjakan tugasku aku tak sadar bahwa guruku sudah berada disampingku dan sedang membaca tulisanku, akupun kaget setengah mati. “Astagfurullah” kataku.

“Lho, ada apa?” tanya guruku.

“Tidak apa apa bu, Cuma kaget kok, hehe” jawabku sambil malu-malu.

“Tulisan kamu bagus juga ya bikin saya tambah semangat kalau lihat tulisanmu!”

“oh iya bu?” aku menjawab dengan wajah berseri-seri.

Guruku mengangguk.

”Mengapa kamu memilih H.R Rasuna Said? Bukannya masih banyak pahlawan lain!“ katanya dengan wajah penasaran.

“Iya bu, karena H.R. Rasuna Said itu adalah pahlawan terkeren yang pernah saya baca dalam catatan sejarah Indonesia” aku menjawab dengan mantap.

“Apa yang membuat kamu tertarik dengan H.R Rasuna Said ?” kata beliau sepertinya pura-pura tidak tahu.

“H.R. Rasuna Said itu adalah  orang yang pintar pidato (orator ulung) yang pidatonya itu tajam dan sering mengecam ketidak addilan Belanda, ia juga sempat ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Belanda pada tahun 1932. Begitu bu, terus kelak jika saya sudah dewasa nanti saya akan menjadi penulis yang bisa menulis seperti ibu H.R. Rasuna Said, jadi itu yang membuat saya tertarik pada H.R. Rasuna Said bu” kataku menjawab dengan penuh semangat.

“Oh begitu… bagus, sekarang kamu lanjutkan tugas kamu dan nanti jika sudah selesai taruh di meja ibu ya?” Sambil pergi untuk melihat tugas teman-teman yang lain.

“Oke bu.” Jawabku seraya sambil mengerjakan kembali.

Setelah selesai akupun langsung mengumpulkan tugasku, lalu akupun kembali duduk ke tempat dudukku. Saat itu aku duduk tiba-tiba aku melihat sesosok wanita di pojok kelas dekat jendela, lalu aku mengingat-ingat kembali sosok siapakah itu?.

“Oh ya.. aku pernah melihat wanita ini, wajah ini persis dengan foto yang tertempel di dinding pahlawan (tempat foto-foto pahlawan ditempel) di sekolahku.  Dialah sosok H.R Rasuna Said.” Sepertinya dia tersenyum denganku, seakan memberi energi semangat untukku.

“Baiklah kalau begitu, aku akan terus berkarya demi bangsa dan negara yang kucintai ini,” kataku dalam benak pikiran dan hatiku.

*M.Qoulun Maktsur, asli Riau, siswa kelas VIII MTs Binaul Ummah Bantul.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *