Ramalan Jayabaya dan Kondisi Jokowi Saat Ini
Beberapa hari ke belakang saya mendapat kiriman tulisan mengenai ramalan Jayabaya. Tulisan ini sangat menarik hingga terpikir menjadikan satu artikel dengan tambahan berbagai situasi terkini dan langkah Jokowi.
Jangka Jayabaya:
– Ana ratu kinuya-kuya, mungsuhe njaba njero, ibarate endhog ingapit sela gampang pecah.
Artinya: Ada pemimpin yang difitnah, dicaci maki dan dicari-cari kesalahannya. Lawannya ada di dalam dan di luar lingkaran istana. Ibarat telur di antara dua batu besar, mudah pecah.
– Nanging rineksa hyang suksma. Mungsuhe kaweleh-weleh. Ratu mau benget teguh. Kinuya-kuya ora rinasa, malah suka raharja karo simbelani negara sigar semangka.
Artinya: Namun dia dijaga Yang Maha Memiliki Kehidupan. Sehingga lawannya satu demi satu terbuka kebohongannya. Pemimpin tersebut sangat teguh. Walaupun dicari-cari kesalahannya, difitnah serta dicaci maki namun tidak dirasakan justru menebar senyum dan kebahagiaan demi membela negara supaya tidak terbelah.
– Ambek utama tan duwe pamrih. Ratu mau putrane mbok randha kasiyan.
Artinya: Sifatnya berbudi utama tanpa pamrih. Pemimpin tersebut anaknya seorang janda sederhana.
Jokowi artinya kuat. Yakowi artinya Maha Kuat.
Jadi, sang Maha Kuat memberikan kekuatanNya pada Jokowi agar menjadi kuat dalam memimpin negara.
Begitulah isi Ramalan Jayabaya dan situasi yang dihadapi Jokowi saat ini. Saya akan menggambarkan kebenarannya, mulai dari Jokowi adalah presiden yang dicari-cari kesalahannya. Hal ini tentu bukan rahasia umum.
Saat Jokowi menerima RUU KPK dari DPR dengan catatan perubahan di beberapa poin dan bertujuan menguatkan, dia langsung dihantam banyak orang. Bahkan pendukung Jokowi terang-terangan mengaku menyesal telah memilihnya. Padahal mereka sendiri belum mempelajari alasan perubahan UU KPK itu sendiri.
Anehnya saat ada demo RKUHP dan UU KPK oleh mahasiswa, keinginan menemui mereka untuk diskusi malah ditolah BEM SI. Mereka selalu mengutamakan prasangka buruk terhadap presiden dengan menuduh ada tekanan dalam istana dan sebagainya.
Orang-orang di dalam dan di luar lingkaran kekuasaan pun ikut menyudutkan Jokowi. Ada Yang menyuruhnya mengundang tokoh dan budayawan yang akhirnya mendorong Jokowi mengeluarkan Perpu. Tapi, hal ini jelas menjadi bumerang lagi antara presiden dan DPR yang nanti bakal sakit hati kalau sampai Perpu keluar. Begitu seterusnya, apa yang dilakukan Jokowi selalu dianggap salah. Tekanan yang dialami bukan hanya dari luar, tapi juga di dalam lingkarannya.
Meski sangat rentan, ternyata Tuhan YME masih menjaga Jokowi hingga saat ini dan kelak sesuai Ramalan Jayabaya. Satu persatu kedok musuhnya terbongkar. Akhirnya kita tahu demo yang diinisiatif BEM SI malah tak sejalan dengan demo mahasiswa karena BEM SI sejalan dengan PKS terkait RUU PKS. Demo yang berlangsung diketahui disusupi massa bayaran hingga berujung kerusuhan. Hingga terbongkarnya ambulans berisi batu dan bensin (meski diklarifikasi perusuh masuk ke dalam). Namun, justru membuktikan adanya kerjasama antara ambulans dan perusuh yang berlari ke arahnya.
Demo mahasiswa akhirnya tak menarik lagi di mata masyarakat karena lebih memilih cara jalanan berujung anarkis. Pun aksi mujahid 212 yang seruannya malah mau menurunkan Jokowi dan menegakkan khilafah. Ini jelas-jelas makar, apalagi sekarang ketahuan 10 orang dari kampus IPB diperiksa terkait perakitan bom molotov dan perencanaan aksi kerusuhan seperti 98.
Musuh-musuhnya dari pihak Cendana mulai ditampakkan, mulai dari pernyataan Titiek yang menyebut peristiwa saat ini mirip 98 dan menantu mbak Tutut yang memegang kendali ambulans Pemprov DKI. Pasti ada kepentingan Cendana dalam membuat kerusuhan karena uang mereka di Swiss sebentar lagi diambil Jokowi untuk negara.
Setelah semua fitnah dan skenario kerusuhan oleh musuh-musuhnya, Jokowi harus tetap menebar senyum. Dia harus tampil dengan bahagia saat pelantikannya nanti. Meski media Tempo menjerit katanya ketika massa demo kena gas air mata, tapi presiden malah sibuk konser. Biarlah mereka seperti itu. Bagi kami pendukung setianya, kebahagian seorang pemimpin yang membela rakyat jauh lebih utama. Biarlah Jokowi menebar senyum di atas bayang-bayang hujatan semu. Biarlah mereka yang menghujat dilawan oleh pendukung Jokowi seperti Abu Janda, Denny Siregar dan juga termasuk para Penulis Seword.
Akhirnya ramalan terakhir, Jokowi seorang anak janda yang tanpa pamrih membangun negeri. Jokowi artinya kuat. Kalau dalam bahasa arab (ya Qowiyyu) dibaca yokowi artinya Maha Kuat. Semoga presiden kita selalu dalam penjagaan Sang Maha Kuat dalam menjaga amanah bangsa.
Penulis: Adhimas Totok
_____________________
Semoga artikel Ramalan Jayabaya dan Kondisi Jokowi Saat Ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait Ramalan Jayabaya dan Kondisi Jokowi Saat Ini di sini
kunjungi channel youtube kami di sini