Rajah Khusus untuk Menyambut Masa New Normal

Rajah Khusus untuk Menyambut Masa New Normal

Rajah Khusus untuk Menyambut Masa New Normal.

Info yang beredar, New Normal, relaksasi atau pelonggaran kebijakan terkait pandemi Sars-Cov 2 atau virus Corona dengan membuka pusat-pusat perbelanjaan, aktifitas ekonomi, sosial dan lainnya akan diterapkan oleh pemerintah.

Lalu bagaimana sikap dan ikhtiar kita?

Jaga kesehatan diri, keluarga, orang-orang terdekat dan tercinta sudah semestinya kita lakukan. Yaitu dengan tetap berdisiplin mengikuti arahan-arahan medis dan pemerintah.

Selain itu, seperti tadi penulis sampaikan dalam Khutbah Jumat Kliwon (29/5/20) di Masjid Ar-Rahman Pagergunung, sebagai orang beriman, selain usaha yang bersifat lahiriah, ikhtiar-ikhtiar batinah juga semestinya kita lakukan. Bisa dengan mengistiqamahkan membaca surat Yasin atau tafsirnya setiap hari; membaca syiir tawassul “Li Khamsatun” tujuh kali (7) sehabis shalat fardhu; melanggengkan qunut nazilah tiap shalat wajib lima (5) waktu, atau dengan menulis rajah anti wabah dari pengalaman spiritual para wali dan ulama.

Di antaranya rajah anti wabah dari Syekh Syihabuddin al-Bulqini (w. 838 H) berikut ini:

حَيٌّ صَمَدٌ بَاقِي وَلَهُ كَنَفٌ وَاقِي.

Cara: ditulis di kertas, lalu ditempel di pintu rumah. (Sumber: Sulaiman al-Jamal, Hasyiyyah al-Jamal ‘ala Syarh al-Manhaj, [Bairut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, tth.], III/214).

Meski pandemi belum usai, Yuk kita bangkit dengan optimisme dan penuh kesemangatan.

Hidup harus terus berlanjut, Kawan. Sepakat?

Demikian Rajah Khusus untuk Menyambut Masa New Normal.

Penulis: Ahmad Muntaha AM – Founder Aswaja Muda dan sekretaris LBM PWNU Jawa Timur.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *