Rahasia Banyaknya Makam Siti Jenar di Berbagai Penjuru Pulau Jawa

Rahasia Banyaknya Makam Siti Jenar di Berbagai Penjuru Pulau Jawa

Rahasia Banyaknya Makam Siti Jenar di Berbagai Penjuru Pulau Jawa.

Siapa Waliyullah yang paling banyak makamnya? Bisa jadi beliau adalah Syech Siti Jenar. Di Cirebon saja ada dua makam yang diyakini menyimpan jasad sang Wali. Pertama di Pemakaman Kemlaten, Kota Cirebon dan di Bukit Amparan Jati, dipinggiran kota.

Selain dua tempat itu, masyarakat Mantingan, Jepara dan masyarakat Gedongombo, Tuban juga meyakini hal yang sama bahwa desanya menyimpan jasad wali agung pengikut tasawuf Ibnu ‘Araby dan Al-Hallaj ini.

Ada lagi legenda yang berkembang di masyarakat bahwa jasad sang Wali dimakamkan dibawah pengimaman masjid setelah dihukum mati para wali karena dianggap terlalu dini mengajarkan ajaran wahdatul wujud, persatuan Tuhan dan manusia, disaat masyarakat yang baru masuk Islam belum kokoh akidahnya. Kepercayaan ini setidaknya berkembang di masyarakat sekitar Masjid Agung Ciptarasa, Cirebon dan Masjid Agung Demak.

Konon, sebelum mengeksekusi para wali terlebih dahulu meminta maaf bahwa hukuman itu dilakukan bukan karena Syech Siti Jenar salah tetapi untuk mencegah masyarakat kembali murtad bila salah memahami ajaran tersebut dengan menganggap Siti Jenar sebagai Allah. Pun, ketika dipenggal Syech Siti Jenar menunjukkan kewaliannya, darah yang tertumpah di tanah membentuk kalimat syahadat.

Jasad Syech Siti Jenar dimakamkan di bawah pengimaman sebagai simbol bahwa ajaran Siti Jenar sudah tak berlaku lagi. Diganti ajaran yang dianut imam dan seluruh jamaah masjid tersebut.

Diluar makam-makam tersebut, masih banyak masyarakat-masyarakat lokal yang menganggap jasad sang Syech bersemayam di daerahnya. Bukan satu dua, tetapi puluhan dan membentang dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa, dari Banten hingga Banyuwangi.

Bagaimana Syech Siti Jenar memiliki banyak makam? Apakah teori-teori yang saya tulis pada postingan terdahulu terpakai pada kasus ini? (Baca tulisan saya sebelumnya: MENGAPA ADA WALIYULLAH YANG MEMILIKI BANYAK MAKAM?). Ternyata tidak, Syech Siti Jenar adalah perkecualian.

Menurut Drs. H. K. Ng., Agus Sunyoto, M.Pd. dalam bukunya ‘Atlas Walisongo’ berpendapat bahwa banyaknya makam yang dinisbatkan pada Syech Siti Jenar dikarenakan semasa hidupnya beliau ditugasi oleh ayahandanya Ratu Cirebon untuk berdakwah berpindah-pindah dengan membuka perkampungan bernama Lemah Abang, bahasa kasar dari Siti Jenar.

Di setiap tempat yang disinggahi Syech Siti Jenar selalu membuka perkampungan dan pesantren serta mengajarkan tarekat (thoriqot). Jika sudah ada santri yang mumpuni untuk meneruskan tugas dakwahnya, Syech Siti Jenar kemudian pergi untuk membuka perkampungan ditempat lain dan diberi nama sama, Lemah Abang terkecuali di Madura yang menggunakan nama dalam bahasa setempat Tana Merah.

Maka tidaklah heran, perkampungan dengan nama Lemah Abang bisa dijumpai di banyak tempat. Banten, Bekasi, Karawang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pekalongan, Wonogiri, Magetan, Madiun, Pasuruan, Banyuwangi dan Madura. Di masing-masing tempat juga terdapat makam yang dianggap sebagai peristirahatan sang Wali.

Dalam pemikiran kami, bisa jadi, makam-makam yang dianggap makam Syech Siti Jenar tersebut adalah makam putra atau santri pilihan yang meneruskan memimpin pesantren atau kholifah (wakil) Syech Siti Jenar sebagai mursyid tarekat. Bukankah dalam tradisi masyarakat Jawa memakai nama yang sama dengan orang tua atau nunggak semi bukan saja hak para raja. Para pujangga, empu keris dan ulama besar pun boleh memakai.

Sedemikian banyaknya pesantren dan perkampungan yang dibangun dengan nama yang sama maka tak heran ada banyak legenda tentang Syech Siti Jenar. Terutama yang berkaitan dengan kematiannya. Ada yang berkisah dihukum pancung oleh para wali, ada yang diceritakan mati ditusuk keris Kanjeng Kiai Kantha Naga oleh Sunan Kudus. Juga ada yang menyebut dihukum saja tanpa penjelasan lengkap.

Bisa jadi, yang diceritakan dihukum mati tersebut adalah putra atau santri Syech Siti Jenar yang dipercaya memimpin pesantren kemudian berhalauan sesat atau berseberangan politik dengan penguasa. Tentu, dari sekian banyak pesantren yang didirikan ada satu dua penerus yang menyeleweng.

Lalu mengapa ada makam Syech Siti Jenar yang terkenal dan tak terkenal? Tentu berkaitan dengan kesuksesan dakwah di masa lalu. Penerus yang sukses membesarkan pesantren dan tarekat akan memiliki pengaruh luas dan dikenal banyak orang. Pun sebaliknya, yang gagal membesarkan pesantren tidak akan memiliki pengaruh dan tak dikenal.

Yang menarik, Eep Syaefullah Fatah, ilmuwan muda Islam, dalam penelitiannya atas kajian terhadap 300 naskah kuno menyebutkan bahwa tidak ada bukti kuat bahwa Syech Siti Jenar mati dihukum. Kebanyakan naskah tersebut menyatakan sang Wali wafat karena usia lanjut.

Lalu dimana sebenarnya makam Syech Siti Jenar? Hanya Allah SWT yang tahu. Al-Fatihah.

Semoga tulisan Rahasia Banyaknya Makam Siti Jenar di Berbagai Penjuru Pulau Jawa ada guna manfaatnya.

Penulis: Al-faqir ila Rabbina, Muhammad Arief.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *