YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA
PWNU DIY mewakili seluruh jajaran panitia dan kepengurusan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari Gubernur DIY dan Pemerintah Jogja. Terima kasih juga kepada jajaran kepolisian yang turut mengamankan jalannya tertibnya acara pada hari ini. Kepada seluruh jajaran panitia yang sudah bekerja keras, kami juga ucapkan terima kasih.
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU DIY, Fahmy Akbar Idries ketika memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Grebeg Santri di depan Gedung DPRD DIY, Ahad (13/10/19).
“Bagi NU, ekspresi beragama itu tidak melulu di masjid, tidak melulu di pondok, di jalan Malioboro juga ekspresi ketakwan. Jadi, orang NU itu beragama dengan cara yang sangat luas dan bermacam-macam,” ujar Fahmy.
Hari ini, lanjut Fahmy, kawan-kawan santri dengan penuh kesadaran ingin menghibur masyarakat Yogjakarta melaluui kirab Grebeg Santri.
“Mohon kepada masyarakat Yogjakarta untuk bisa menerima ini dengan sebaik-baiknya. Kritikan dan masukan untuk pelaksanaana grebeg santri yang lebih baik, kami harapkan,” kata Fahmy.
Dalam sambutannya, Fahmy juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Malioboro apabila terganggu aktivitasnya.
“Tapi percayalah, ini juga termasuk bagian promosi Malioboro kepadap publik Yogyakarta dan Indonesia. Kalau ini jadi agenda tahunan, pemrov akan memasukkannya menjadi agenda tahunan. Maka, supportingnya akan lebih banyak dan berkualitas,” tegas Fahmy.
Famy berpesan kepada para santri dan pondok pesantren agar tiap tahun kualitas tampilan semakin baik dalam rangka memberikan hiburan yang bermutu kepada masyarakat.
“Hari ini temanya Santri Nyawiji, Indonesia Gumregah. Ini tema, Yogyakarta banget. Kita yakin ketika para santri yanga daa di pesantren, hadir di tengah masyarakat dengan ekspresi masing-masing, tentu akan menghadirkan gairah yang berbeda bagi masyarakat maupun para santri,” tandas Fahmy.
Seperti diketahui, PWNU DIY melalui RMI NU DIY menyelanggarakan Grebeg Santri di sepanjang Jalan Malioboro untuk memperingati HSN. Acara tersebut diikuti oleh ribuan santri dari 45 pesantren yang ada di DIY. (Rokhim Nur/Bangkitmedia.com)