Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
Hasil kreatifitas muda-mudi Jam’iyah Qotrunnada Dusun Gupakwarak Sendangsari Pajangan Bantul, diresmikan oleh PWNU DIY, Minggu (10/6/18). Kreatifitas tersebut berupa dua maskot Idul Fitri 1439 H yakni logo NU terbesar di DIY dan tugu Asmaul Husna.
Sekretaris PWNU DIY, KH. Mukhtar Salim, M.Ag, yang hadir meresmikan, turut mengapresiasi dan menyambut baik adanya maskot Idul Fitri 1439 H yang berupa logo NU dan tugu Asmaul Husna tersebut. Kiai Mukhtar bangga akan karya remaja Jam’iyah Qotrunnada yang telah mengekpresikan kegembiraan dalam menyambut Idul Fitri dengan hal-hal yang positif dan edukatif.
“Para pemuda jangan tanggung-tanggung dalam berekspresi positif untuk memperlihatkan jati diri kita sebagai kader NU dan anak bangsa yang selalu membela NKRI dan Pancasila,” tutur Kiai Mukhtar.
Ratusan masyarakat juga ikut hadir menyaksikan acara seremonial dan pesta kembang api ini. Turut hadir pula Rais Syuriyah MWC NU Pajangan Kiai Ahmad Dakhori; Wakil Ketua PC GP Ansor Bantul Durori, S.Pd.I; Wakil Bendahara PC GP Ansor Mahfud, S.Kom; Anggota DPRD Kab. Bantul Eko Sutrisno Aji; Dukuh Gupakwarak Soderi; Anggota BPD Desa Sendangsari Supriyadi; Kepala Madin Nasrodin, S.Th.I; Ketua UPZISNU Faizin; dan tokoh masyarakat dari Dusun Gupakwarak.
Wakil Ketua PC GP Ansor Bantul, Durori, S.Pd.I, menyatakan bahwa awal mula adanya maskot Idul Fitri berupa logo NU tersebut berawal dari dua tahun yang lalu rombongan Jam’iyah Qotrunnada mengadakan ziarah ke Jawa Timur. Mereka terinspirasi dari gerbang masuk Muktamar NU ke-30 di PP. Lirboyo Kediri Jawa Timur.
“Adapun untuk tugu Asmaul Husna terinspirasi dari tugu yang ada di kompleks area parkir makam Gus Dur di Jombang Jawa Timur. Dari situ seniman dari Dusun Gupakwarak Mas Aziz dan Mas Hani memandegani maskot tersebut. Kedua seniman yang ahli dalam bidang dekorasi sterevom ini, selalu membuat karya untuk mengekpresikan kecintaanya terhadap NU dan NKRI,” tutur Durori.
Selain kedua maskot tersebut, di area gapura juga ada lukisan tiga dimensi yang menggunakan media jalan aspal untuk mempercantik buah tangan dari muda-mudi Jam’iyah Qotrunnada. Adapun tujuan adanya maskot Idul Fitri 1439 H ini adalah untuk mengedukasi masyarakat dalam mengakui jati dirinya yaitu Islam berkembang di Kecamatan Pajangan adalah Islam Ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyah. Sehingga menampilkan Islam yang ramah, santun, toleransi serta selalu mengawal NKRI dan Pancasila sebagai hasil konsensus para ulama dan para pejuang kemerdekaan.
Maskot ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat untuk selalu mengekspresikan suara jiwanya dalam bentuk hal-hal yang positif, sehingga menghasilkan karya sastra yang bisa dinikmati oleh masyarakat secara umum. (An)