Saat saya dipersilahkan untuk menyampaikan taushiyah pada acara buka puasa bersama di Keluarga Besar Badan Intelegen Negara (BIN) dipanggil oleh pembawa acara seraya menjelaskan bahwa waktu maghrib jatuh pada jam 17.47. Dimohon penceramah menyesuaikan.
Saat saya berdiri di depan podium setelah ucapkan salam dan menyapa pimpinan BIN langsung saya menyampaikan bahwa penceramah harus tahu diri kalau ceramah jelang puasa akan waktu buka sebagaimana MC menyuruh untuk menyesuaikan. Sebab pemceramah yang tak berhenti saat maghrib tiba maka tak ada jemaah yang mendengarkan.
Umat muslim itu paling disiplin kalau sudah masuk waktu buka puasa. Bahkan telah siap-siap sebelum waktunya tiba dengan aneka hidangan. Seandainya umat muslim sedisiplin berbuka puasa maka seluruh dunia Islam akan maju. Sebab tanda-tanda negara maju adalah yang menghargai waktu dan bekerja tepat waktu.
Buka puasa bersama di Indonesia adalah akomodasi keagamaan dengan kearifan lokal. Dimana ibadah buka puasa dan memberi buka puasa kepada yang lain menjadi sarana silaturrahim untuk mengeratkan hubungan persaudaraan dan persatuan. Saat acara buka bersama dapat dihadiri dan bahkan mengundang orang yang tak berpuasa sekalipun, namun ikut bersama berbuka puasa dalam rangka mengikat tali persaudara sebangsa dan se tanah air.
Tak sedikit dari ritual buka puasa yang dihadir oleh nom muslim, baik juga terjadi dalam acara buka puasa kenegaraan atau pertemanan. Itulah saat ibadah menjadi sarana perekat persatuan sesama manusia yang hidup dalam satu negara. Tak jarang juga dalam acara buka bersama hadir perwakilan dari negara sahabat.
Makanya ritual puasa itu diwajibkan sejak nabi-nabi terdahulu meskipun dengan format yang berbeda. Intinya puasa itu latihan bagaimana seseorang mau melepas ego, amarah dan kebenciannya menjadi cinta antara sesama. Makanya, saat seseorang berpuasa tak boleh melayani kemarahan dirinya dan orang lain, dan cukup berikrar bahwa dirinya dalam keadaan berpuasa.
Terakhir dari kewajiban puasa itu adalah zakat fitrah karena seseorang yang sudah tuntas dari latihan Ramadan kembali kepada fitrah, yaitu kembali pada kejadiannya yang suci. Maka zakat fitrah itu bertanda telah membuang kotoran dalam jiwanya.
Semangat persatuan, perdamaian dan persaudaran dipupuk oleh ibadah puasa selama bulan Ramadan dan disempurnakan dengan puasa enam hari pada bulan syawalnya. Mudah-mudahan puasanya kita diterima oleh Allah SWT dan jiwa kita benar-benar kembali kepada fitrah.
Penulis: Dr KH Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat