PPIH Arab Saudi Gelar Simulasi Kedatangan Jemaah di Tanah Suci

Jemaah

BERITA NU, BANGKITMEDIA.COM

JAKARTA-Seorang jemaah haji terdeteksi pernah tinggal di Arab Saudi melalui pemindaian sidik jari di bandara. Tak hanya itu, yang bersangkutan juga diketahui memiliki sejumlah catatan kriminal. Jemaah ini kemudian tertahan dan terancam dideportasi.
Sementara, ada pula jemaah yang membawa barang terlarang dan diketahui petugas imigrasi bandara. Juga ulah nakal sopir bis yang memungut “baksis” alias tips dari para jemaah yang merupakan pelanggaraan dari pelayanan haji.
Situasi di atas adalah serangkaian skenario simulasi kedatangan jemaah haji yang digelar Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, Ahad (3/5), di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Kegiatan gladi posko tersebut merupakan rangkaian dari pelatihan yang diikuti 780 petugas PPIH Arab Saudi yang dimulai sejak Sabtu (26/05) lalu hingga Senin (4/06).
Menurut Direktur Pembinaan Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi H Dasir mengatakan, gladi posko digelar untuk menggambarkan secara dini potensi kejadian di Arab Saudi. “Dengan latihan simulasi ini, saya berharap para petugas bisa memahami tugas masing-masing serta memantapkan kerja sama dan kebersamaan antarsektor,” tandasnya. Khoirizi menambahkan tidak mungkin petugas mampu menyelesaikan masalah sepenuhnya. “Tapi paling tidak para petugas kita minta untuk meminimalisir masalah,” sambungnya.
Simulai dilakukan dengan menyulap sejumlah gedung yang tersebar di Asrama Haji Pondok Gede menjadi tiga daerah kerja (daker) yakni Daker Bandara Madinah-Jeddah, Daker Madinah, Daker Mekkah. Selain itu juga dibuat sejumlah lokasi pelaksanaan haji di Tanah Suci seperti areal sa’i. (rilis/bap)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *