Keluarga besar Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan sebagai bagian kecil warga negara dan akar rumput Islam Aswaja an-Nadliyah mendukung secara penuh pada KH. Yahya Staquf untuk memenuhi undangan ceramah Institut Dayan Israel, pada 13 Juni mendatang. Arus kontra yang disampaikan sejumlah pihak cukuplah disikapi secara positif, konstruktif bagi penguatan niat baik visi misi perdamaian, kemanusiaan yang komprehensif di Palestina dan Israel, dua bangsa yang terjerembab dalam konflik panjang. Tidak hanya perspektif monolitik konflik Yahudi, Kristen, dan Islam tetapi perspektif bagaimana mengembangkan perdamaian bagi kemanusiaan antara Yahudi, Kristen dan Islam yang berasal dari satu nenek moyang Nabi Ibrahim AS (abrahamic religions) di era milenial.
Ini merupakan peluang yang strategis bagi kontribusi akademik- kemanusiaan Palestina-Israel, meskipun tidak ada kerja sama antara PBNU maupun Pemerintah RI. Berbeda dengan Pemerintah Turki, negara yang menjadi pintu gerbang Islam-Barat, menjalin kerja sama dengan lembaga tersebut. Kami sangat percaya kapasitas KH. Yahya Staquf bukanlah ulama kemarin sore, tetapi justru undangan ini merupakan pengakuan tingkat tinggi pada level internasional. NU sebagai ormas Islam, bukan saja terbesar di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional sehingga sangat wajar Israel membutuhkan pandangannya bagaimana membangun perdamaian Palestina-Israel. Ini bukanlah hal baru di NU dan pernah dilakukan oleh pendahulu seperti almarhum KH. Abdurrahman Wahid, yang keduanya bersahabat dengan baik.
Oleh karena itu, para pihak yang tidak sepaham kami tetap hormati dan dengan tulus kiranya berkenan memberikan bantuan doa, agar bagian dari misi profetik ini mendapatkan ridho dan taufiq Alloh SWT. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945, dalam upaya menciptakan perdamaian dunia maka apa yang akan dilakukan KH. Yahya Staquf merupakan ikhtiar yang sepatutnya didukung. Semoga Allah SWT dengan wasilah berkah bulan Ramadhan, senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah-Nya bagi seluruh bangsa dan negara Indonesia, serta siapa saja yang berihtiar bagi perdamaian dan kemanusiaan. Alfatihah
Yogyakarta, 11 Juni 2018
Hormat kami,
Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga
Beny Susanto
